Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
POLDA Kepulauan Riau (Kepri) menangkap dua pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang mengaku wartawan. Sebanyak tiga korban hendak diberangkatkan ke Malaysia.
"Mengamankan dua orang tersangka berinisial NR dan MSR," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Zahwani Pandra Arsyad dalam keterangan tertulis Sabtu, 19 Agustus 2023.
Pandra menuturkan kasus ini terungkap berawal dari anggota Subdit 4 Ditreskrimum Polda Kepri mendapatkan informasi mengenai tiga orang laki-laki yang diduga merupakan calon pekerja migran ilegal hendak berangkat ke Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Harbourbay pada Selasa, 8 Agustus 2023. Namun, ditolak oleh pihak Imigrasi.
Baca juga: PMI Korban TPPO di Dubai Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air
Pada hari yang sama pukul 09.30 WIB, Anggota Subdit 4 dari Ditreskrimum Polda Kepri melakukan interogasi dan penyelidikan. Dalam operasi ini, berhasil diamankan dua orang laki-laki yang diduga memiliki peran sebagai pengurus dalam dugaan TPPO tersebut.
Kemudian, kedua laki-laki yang telah ditetapkan tersangka serta tiga korban dibawa ke Kantor Subdit 4 Ditreskrimum Polda Kepri untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Para tersangka mengaku baru pertama kali melakukan TPPO.
"Modus operandi dari para tersangka dengan cara mengiming-imingi gaji dan kehidupan yang layak di luar sana, yang kemudian oleh para tersangka, korban diberikan pekerjaan yang tidak layak dan tidak sesuai dengan apa yang mereka janjikan sebelumnya," tutur Pandra.
Baca juga: Enam WNI Korban TPPO di Thailand Berhasil Diselamatkan
Adapun ketiga korban berinisial BN, 29 asal Tasikmalaya, O, 40, dan A, 28 yang keduanya asal Subang. Kedua tersangka mendapatkan keuntungan sebesar Rp2 juta per orang.
Pandra menyebut ada sejumlah barang bukti disita dalam pengungkapan kasus ini. Antara lain llima buah paspor, lima buah tiket kapal MV. Puteri Anggraeni 05, lima lembar Boardingpass Harbourbay Batam-Puteri Harbour dan dua unit handphone.
Kedua tersangka dikenakan Pasal 81 Jo Pasal 83 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, yang mengalami perubahan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang. Dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda Rp15 miliar.
Pandra menyebut pengungkapan kasus ini sebagai wujud pelaksanaan kebijakan yang digaungkan Presiden Joko Widodo yang kemudian diteruskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai pelaksana harian Satgas TPPO yang didukung oleh BP2MI dan stakeholder terkait. Satgas TPPO ini dibentuk pada 5 Juni 2023 untuk menyikapi banyaknya keluhan yang disampaikan oleh WNI yang bekerja di luar negeri serta memberantas maraknya kasus TPPO yang merugikan banyak pihak terutama WNI.
Pandra menekankan penyelesaian penanganan kasus TPPO ini harus benar-benar dilakukan secara komprehensif dari hulu ke hilir. Dia tak ingin proses penindakan hanya di tempat pemberangkatan akhir saja seperti di Kota Batam, namun juga diperlukan komitmen semua pihak, termasuk dari daerah asal calon PMI dalam upaya sosialisasi serta cegah tangkal daripada pelaku TPPO.
"Sehingga, kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang ini tidak terulang kembali di masa yang mendatang," ungkap Pandra.
Dia memastikan Polda Kepri akan terus berupaya melakukan penindakan tidak hanya secara represif namun juga secara Preventif dan preventif. Seperti memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri untuk menggunakan jalur-jalur yang prosedural.
"Karena dengan menggunakan jalur yang prosedural, warga negara kita akan mendapatkan perlindungan secara menyeluruh berdasarkan peraturan yang berlaku terkait rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat. Sehingga, masyarakat dapat benar-benar merasakan kehadiran negara dalam hal melindungi warga negaranya," ucap Pandra.
(Z-9)
RUU PPRT didesak untuk disahkan sebagai wujud komitmen pemerintah dan DPR dalam melindungi pekerja rumah tangga dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Sebanyak 698 orang yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) pada rentang Januari-Juli 2024.
Korban TPPO paling banyak ditemukan melalui Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART), program pemagangan, dan kasus baru yang melibatkan judi online
MENGINGAT banyak modus baru tindak pidana perdagangan orang (TPPO), khususnya di ranah daring, perlu penguatan regulasi agar penegakan hukum pada kejahatan TPPO dapat berjalan maksimal.
Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri, dari 2020 hingga Maret 2024 ada sebanyak 3.703 korban scam yang berasal dari Indonesia. Adapun, pelaku paling banyak berasal dari Kamboja
Pemerintah melakukan berbagai upaya konkret untuk menekan angka perdagangan orang di Indonesia. Sejumlah regulasi dan program yang efektif diterbitkan untuk menangani masalah tersebut.
KASUS Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sepanjang tahun 2024 ini mencapai 698 kejadian yang terdiri dari 302 perempuan dan 396 laki-laki.
Keluarga korban perdagangan manusia di Myanmar mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo agar pemerintah membantu evakuasi WNI yang terjebak dan dipekerjakan secara paksa di negara itu.
Pihak berwenang membuka 276 penyelidikan baru dan mengidentifikasi 362 tersangka tambahan.
Proses legislasi RUU PPRT yang terus digantung selama 19 tahun menjadi bukti bahwa perlindungan PRT masih begitu minim.
Film ini mengangkat kisah nyata mantan agen keamanan pemerintahan AS, Tom Ballard
BARESKRIM Polri membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus menawarkan warga negara Indonesia (WNI) bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved