Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERTAMINA melalui subholdingnya PT Pertamina Patra Niaga, akan
melaksanakan uji coba full cycle atau penerapan program Subsidi Tepat di Sumatra Utara mulai bulan depan.
Susanto August, Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT
Pertamina Patra Niaga, mengatakan pihaknya sedang memersiapkan uji coba
Full Cycle di Sumatra Utara. Mengikuti daerah-daerah lain yang sudah
memulainya, uji coba di Sumut akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Kita akan melaksanakan uji coba Full Cycle Subsidi Tepat di Sumut pada
bulan Maret mendatang," ungkapnya, Sabtu (18/2).
Pertamina Patra Niaga melaksanakan uji coba terhadap konsumen yang
menggunakan kendaraan roda empat atau lebih. Kendaraan yang akan diisi BBM bersubsidi perlu didaftarkan pemiliknya terlebih dahulu melalui laman subsiditepat.mypertamina.id.
Bagi konsumen yang mengalami kesulitan melakukannya secara mandiri,
Pertamina sudah memersiapkan fasilitas khusus. Untuk mempermudah konsumen, di seluruh SPBU yang menjadi lokasi uji coba Full Cyle disediakan booth pendaftaran kendaraan.
Susanto menjelaskan, salah satu persiapan uji coba ini adalah
mengoordinasikan pelaksanaannya ke berbagai pihak terkait, khususnya
pemerintah daerah dan institusi negara lain. Seperti yang telah dilakukan pada Jumat (17/2), penerapannya dikoordinasikan ke Pemprov Sumut dan institusi penegak hukum.
Pertamina menjalankan program Subsidi Tepat agar penyaluran BBM berubsidi (Solar bersubsidi dan Pertalite) dapat tepat sasaran sesuai dengan segmen yang diatur oleh pemerintah. Pemerintah mengaturnya dalam Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Kemudian Surat Keputusan BPH Migas Nomor 04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020
mengenai Pengendalian Penyaluran Jenis BBM Tertentu. Dalam surat itu BPH Migas mengatur bahwa Pertamina wajib menyalurkan BBM tepat sasaran kepada konsumen.
Sementara kewajiban penggunaan sistem teknologi informasi dalam penyaluran BBM tertuang dalam Peraturan BPH Migas Nomor 06 Tahun 2013. Dengan program ini konsumen yang berhak dapat dilindungi dari konsumen lain yang tidak berhak.
Daerah juga dapat memperoleh peningkatan pendapatan dengan program ini
melalui Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), yakni dari penjualan BBM non subsidi. (N-2)
Masih banyak nelayan yang terkendala, dalam hal mendapatkan BBM bersubsidi.
Pemerintah memastikan tidak akan melakukan pembatasan pembelian ataupun penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Pertamina Patra Niaga terus menerapkan pendataan QR Code Pertalite untuk kendaraan roda empat.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah tidak terburu-buru membuat keputusan pembatasan distribusi BBM bersubsidi.
Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menangkap dua warga di Kabupaten Manggarai Barat karena menjual solar subsidi yang diperuntukan bagi nelayan setempat, kepada kapal wisata.
Begitu pula dengan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Erick menuturkan, masih akan menunggu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved