Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETANI rambutan di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mulai riang gembira. Pasalnya, taman rambutan di kebun mereka mulai memasuki musim panen.
Kawasan penghasil rambutan di Kabupaten Pidie, antara lain tersebar di Kecamatan Mila, Keumala, Tangse, dan Sakti. Lalu di Kecamatan Padangtiji, Indrajaya dan Kecamatan Delima. Sedikitnya ada sekitar 2.000 kebun rambutan milik warga di lokasi setempat.
Amatan Media Indonesia, Senin (5/9), lokasi yang sudah mulai panen itu meliputi Kecamatan Mila dan Keumala.
Baca juga: Kepiting dari Aceh Tembus Pasar Thailand
Karena itu, para penjual rambutan eceran mulai menggelar dagangan di pinggiran Garot-Lamlo dan kawasan Kampus Universitas Jabal Ghafur.
Adapun harga rambutan segar di tingkat pengecer itu berkisar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per ikat (tergantung kualitas). Para penjual eceran sebagian besar adalah kaum ibu dan kaum muda.
"Ini baru awal musim panen harganya masih sedikit tinggi. Sekitar sebulan hingga dua bulan ke depan baru panen raya dan harga akan turun lagi" kata Tarmizi, tokoh masyarakat Kecamaran Sakti.
Dengan memasuki musim panen rambutan itu, para pemilik kebun mulai lega dan gembira. Apalagi di tengah kondisi perekonomian menurun dan harga berbagai barang sedang naik.
"Kami bersyukur sudah mulai tiba musim panen rambutan. Mudah mudahan tidak terkendala akan datang musim panen raya. Insya Allah akan lega terhadap kebutuhan biaya hidup dan uang sekolah anak" tutur Boihaki, petani di Kecamatan Mila. (OL-1)
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Misalnya harga bawang merah kwalitas terbaik dari sebelumnya Rp20.000 per kg, kini turun menjadi Rp18.000 per kg. Pada dahal dua pekan lalu harganya Rp40.000 per kg
Sekitar 100 hektare (ha) sawah di Pidie, Aceh, kini mengalami kekeringan. Lahan seluas itu tersebar di Kecamatan Indrajaya, Sakti, Mila dan Kecamatan Delima.
Apalagi kondisi cuaca sebulan terakhir sangat panas, sehingga tunas baru dan daun muda sulit keluar. Ditambah lagi krisis sumber air irigasi teknis dan kekurangan debit mata air sumur.
PETANI padi yang beralih ke semangka untuk mewaspadai fenomena El Nino dan menghindari musim kekeringan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kini riang gembira.
SEKITAR 517 jemaah calon haji (JCH) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mengikuti tradisi tepung tawari (peusijuek). Tradisi religi yang sudah turun temurun itu melambangkan silaturahmi
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Diketahui, cuaca panas terjadi di Padang sejak dua pekan belakangan ini. Seluas 4.200 hektare lahan pertanian di Padang terancam kekeringan.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved