Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bangka Belitung (Babel), Fazar Supriadi Sentosa menyebutkan angka prevalensi stunting pada 2021 mencapai 18,6 persen. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan 2010 yanag sebesar 29 persen.
"Penurunan stunting terus kita upayakan dan ditargetkan pada tahun 2024 angka prevalensi stunting di Babel menjadi 10,38 persen," ungkap Fazar, Selasa (26/7).
Ia merinci, prevalensi stunting di kabupaten/kota di Babel, tertinggi di Kabupaten Bangka Barat (Babar) 23,5 persen, disusul Belitung Timur 22,6 persen, Bangka Tengah 20 persen, Bangka Selatan 19,4 persen, Bangka 17,5 persen, Pangkalpinang 16,7 persen dan Belitung 13,8 persen.
"Tidak mudah menurunkan angka stunting. Ini menjadi pekerjaan bersama termasuk masyarakat itu sendiri karena berkaitan dengan pola pikir, pola asuh dan kebiasaan masyarakat, serta ekonomi," kata Fazar.
Stunting, tambah Fazar, disebabkan dari banyak faktor, mulai dari ekonomi yang membuat masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan dan gizi anak. Disamping itu pernikahan usia dini juga dapat melahirkan generasi stunting, pola pikir serta pola asuh.
"Stunting tertinggi itu di Bangka Barat, 71 persen dikarenakan pernikahan usia muda. Karenanya BKKBN melakukan intervensi mulai dari edukasi bimbingan untuk remaja, calon pengantin (catin), ibu hamil, dan menyusui," bebernya.
Fazar menegaskan, masyarakat perlu mengetahui sebelum menikah, pasangan catin terlebih dahulu harus diperiksa kondisi kesehatannya, baik pria dan maupun wanita dan harus dipenuhi kebutuhan gizinya. "Dari sebelum proses pembuahan, harus dipersiapkan kondisi kesehatan dan gizinya, agar ketika pembuahan (proses kehamilan) sudah berkualitas, dipenuhi gizi selama kehamilan, diperiksa kesehatannya minimal enam kali selama kehamilan," tandasnya.
Setelah melahirkan, gizi bayi juga harus diperhatikan dan dipenuhi selama seribu hari pertama kelahiran atau hingga bayi berusia dua tahun.
"Selama dua tahun ini akan mempengaruhi pertumbuhan otak bayi, tapi setelah dua tahun pertumbuhan otak ridak bisa lagi dibentuk, jadi kalau diketahui stunting baru diintervensi diatas dua tahun itu kurang tepat makanya diintervensi sebelum dua tahun," ucap dia. (OL-15)
Pada dasarnya setiap daerah tidak memiliki masalah gizi yang sama. Mayoritas yang muncul adalah soal pola asuh.
Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan untuk turut mendukung program penurunan angka stunting yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.
Penanganan anak yang sudah terlanjur stunting harus menggunakan food-based approach dengan bantuan makanan bergizi terus-menerus minimal 90 hari.
UPAYA penurunan angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus dilakukan pemerintah setempat.
Pemerintah menargetkan angka stunting tahun ini harus turun di angka 14%.
Di tengah isu kelangkaan beras, Lions Club Indonesia membagikan 1.000 paket nasi kotak di beberapa wilayah kaum marginal Ibu Kota Jakarta.
Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Mahasiswa IPB membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka. Ini upaya pencegahan stunting di Kabupaten Brebes.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved