Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Tingginya kasus gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis atau stunting, masih menjadi persoalan di negeri ini. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting nasional pada tahun 2022 sebesar 21.6 %. Oleh karena itu, pemerintah menargetkan angka stunting tahun ini harus turun di angka 14%.
Guna menurunkan angka ini, pemerintah butuh kerja sama dari semua pihak, termasuk swasta dan juga pemerintah daerah. Di Sumatra Utara, misalnya, pada 2022 angka prevalensi stunting berhasil turun sebanyak 4.7 % menjadi 21.1% dari sebelumnya 25,8%.
Diharapkan dengan penguatan dari unsur pemerintah yang berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat, seperti dunia usaha melalui program CSR, lembaga swadaya masyarakat, angka ini dapat terus ditekan.
Baca juga : Legislator: Penurunan Stunting Tak Relevan dengan Bagi-Bagi Sembako Minim Gizi
PTPN IV Regional I, sebagai salah satu BUMN perkebunan juga ingin turut berkontribusi untuk menurunkan angka stunting, khususnya di wilayah Sumut dan sekitarnya. Salah satunya adalah dengan memberikan sosialisasi mengenai stunting dan pemberian bantuan makanan sehat.
“Pelaksanaan sosialisasi dan penyaluran bantuan yang dilaksanakan pada hari ini secara serentak dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara IV Regional 2 Medan, Regional 3 Pekanbaru, dan Regional 5 Pontianak serta puncak acaranya akan dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara IV Regional 4 di Provinsi Jambi pada 6 Maret 2024 nanti,” kata Tengku Rinel, SEVP Business Support PTPN dalam sambutannya di Medan, seperti tertera dalam keterangan resmi pihak PTPN, Senin (4/3).
Sejauh ini, kata dia, PTPN IV Regional I telah menyalurkan bantuan di empat kabupaten yakni Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Simalungun dengan jumlah penderita terdampak sebanyak 27 Balita, sedangkan untuk Kotamadya Medan khusus di Kecamatan Medan Sunggal dan Medan Helvetia jumlah penderita sebanyak 25 balita.
Baca juga : Turunkan Stunting, Pemkot Cirebon Andalkan Program Si Penting
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Pemprov dan Pemkot Medan terkait jenis makanan yang pas dan sesuai untuk intervensi stunting dapat dilakukan dengan pemberian makanan olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) sebagai bentuk intervensi spesifik.
“Perbaikan status gizi balita ini diberikan sesuai arahan dalam bentuk pemberian telur ayam tiga butir per hari, bubur bayi bergizi satu kotak per hari dan asupan margarin 20 gram per hari selama tiga bulan ke depan, terhitung dari hari ini,” kata Jossy Fernando Hutabarat, Staf TJSL di Bagian Hukum dan Kesekretariatan PTPN IV Regional I.
Penyerahan program pengentasan stunting di Sumut tahun 2024 melalui program tanggung jawab sosial perusahaan telah diberikan kepada 52 anak terdampak stunting di sekitar wilayah kebun/unit di PTPN IV Regional I. (M-3)
Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Mahasiswa IPB membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka. Ini upaya pencegahan stunting di Kabupaten Brebes.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Pada dasarnya setiap daerah tidak memiliki masalah gizi yang sama. Mayoritas yang muncul adalah soal pola asuh.
Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan untuk turut mendukung program penurunan angka stunting yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.
Beberapa anak dari suku Yanomami menderita pneumonia, sementara anak yang lainnya terkena malaria. Beberapa anak bahkan mengalami gigitan ular. Mereka semua kekurangan makan.
Selain kesehatan, Minatul menekan pentingnya peran keberagamaan dalam mempersiapkan pernikahan dan kehamilan, dan pada akhirnya dalam melawan stunting.
orangtua seharusnya memiliki prioritas agar anak memperoleh nutrisi optimal untuk tumbuh kembangnya.Sejalan dengan Hari Pangan Sedunia 2022,
Kepala BKKBN Dr. (HC) Hasto Wardoyo, SpOG (K) mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved