Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meningkatkan monitoring terhadap potensi gelombang tinggi di pesisir perairan selatan. Semua personel relawan tangguh bencana (retana) yang berada di wilayah perairan selatan pun disiagakan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal, menuturkan peringatan dini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terhadap potensi gelombang tinggi tentu perlu disikapi dengan kewaspadaan. Upaya-upaya antisipasi pun harus dilakukan.
"Kami lebih kepada mengantisipasi kemungkinan yang bisa saja terjadi seperti yang diperingatkan BMKG," ujar Rizal kepada Media Indonesia, Senin (4/7).
Panjang perairan selatan Kabupaten Cianjur sepanjang lebih kurang 75 kilometer. Bentangannya berada di tiga wilayah terdiri dari Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, dan Agrabinta. "Senantiasa kami lakukan komunikasi agar masyarakat yang berada di pesisir pantai selatan tetap waspada," ungkapnya.
Bagi nelayan, lanjut Rizal, diharapkan bisa menahan diri dengan tak melaut sementara waktu ketika kondisi gelombang sedang tinggi. Jika dipaksakan, dikhawatirkan akan terjadi hal-hal tak diinginkan. "Kami meyakini masyarakat sudah bisa memahami betul langkah yang mesti diambil seandainya terjadi gelombang tinggi di perairan," imbuhnya.
BPBD memaksimalkan peran dan tugas petugas retana di lapangan. Mereka yang menyosialisasikan kepada masyarakat terhadap berbagai potensi kebencanaan.
"Kami juga punya petugas retana di sepanjang wilayah selatan. Keberadaan mereka diharapkan bagaimana mitigasi kebencanaan berjalan dengan baik," pungkasnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun sudah mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di sejumlah daerah pesisir pantai di Pulau Jawa termasuk Kabupaten Cianjur. Ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai 4-6 meter. (OL-15)
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Pepeling merupakan inovasi yang dikonsep memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak.
Dengan enam kursi di DPRD Cianjur, Wahyu bisa maju
Polres Cianjur menahan dua orang yang diduga menyalahgunakan elpiji subsidi 3 kilogram untuk meraup keuntungan pribadi.
Pasangan Herman-Ibang berpihak kepada para pedagang, terutama pengembangan berbagai infrastruktur di kawasan pasar.
Setahap demi setahap terus dilakukan pembangunan septic tank di lingkungan masyarakat
Hingga saat ini atau hampir 9 tahun berjalan, belum dilaporkan ada kasus rabies di Cianjur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved