Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA jual tandan buah segar (TBS) di tingkat petani sawit anjlok. Saat ini, harga penjualan sawit di tingkat pengepul hanya Rp900 per kilogram sementara di tingkat pabrik Rp1.200 per kilogram.
Muhammad Anto, 34 tahun, petani sawit di Kecamatan Keluang, Musi Banyuasin, Sumsel, mengungkapkan sudah sepekan terakhir harga sawit di turun di level terendah selama 2022 ini.
"Harga semula Rp3.500 per kilogram, lalu turun menjadi Rp2.100 per
kilogram, dan sekarang di harga pabrik Rp1.200 per kilogram, jika di harga pengepul Rp900 per kilogram. Harga ini sudah jatuh sejak seminggu terakhir dan ini harga yang paling rendah," kata dia, Selasa (28/62).
Ia menjelaskan, pihaknya hanya bisa pasrah menerima kenyataan pahit itu. Sebab mau tidak mau, semua petani di wilayahnya tetap harus menjual hasil panen.
Jika tidak dijual, maka sawit dari hasil perkebunan itu bisa busuk dan sia-sia. "Daripada rugi lebih besar, kami terpaksa jual dengan harga murah dan jatuh," ucapnya.
Diakuinya, dengan harga yang berlaku saat ini tentu berdampak besar bagi petani. Sebab uang yang dihasilkan dan didapat tidak akan mampu dan mencukupi untuk mengembangkan dan mengelola perkebunannya.
"Sekarang saja, kami tidak lakukan pemupukan di kebun sawit kami. Kami lakukan ini untuk menekan cost. Harga pupuk sekarang sangat tinggi, sebab rata-rata petani disini tidak mendapat pupuk subsidi. Jika pun ada terbatas dan sedikit. Jadi kami memilih tidak menebar pupuk," jelasnya.
Meski akan berdampak besar terhadap keberlangsungan perkebunannya, petani hanya bisa pasrah dan berharap adanya bantuan dari pemerintah. "Kami harapkan pupuk subsidi bisa menutupi ini semua. Dan berharap besar agar harga sawit bisa dikendalikan," terang Anto.
Hal serupa diungkapkan Oyong, 36 tahun, warga Kecamatan Keluang. Diakuinya, dengan harga yang anjlok ini akan membuat para petani sawit lesu menggarap lahan perkebunannya. Apalagi untuk melakukan replanting.
"Kalau tidak ada kebijakan dari pemerintah untuk mendukung kami, pasti ini akan membuat kami semakin terpuruk," ucapnya.
Harga yang berlaku saat ini, kata dia, hanya cukup untuk mengembalikan modal angkut hasil sawit ke pabrik saja. "Petani sawit akan sulit mendapatkan keuntungan, bahkan untuk memutar modal pun pas-pasan dan serba kekurangan," pungkasnya. (OL-15)
Kalangan pendidikan usulkan informasi tentang kelapa sawit dimasukkan dalam muata lokal sekolahÂ
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Pemerintah bakal memperluas peran BPDPKS. Ke depan, lembaga itu tidak hanya mengurusi dana sawit saja, tetapi juga produk perkebunan lain seperti kelapa, kakao, dan karet.
PERUSAHAAN Perkebunan Negara PTPN IV Regional II mengedepankan pendekatan persuasif dalam perbedaan pendapat yang terjadi dengan KUD Setia Abadi di Kabupaten Mandailing Natal,
IPB dan Untad kerja sama sosialisasikan tandan kosong sebagai pupuk organisasi sawit
KLHK dan Ombudsman menggelar entry meeting bersama Ombudsman RI dalam rangka melakukan Kajian Sistemik tentang Pencegahan Maladministrasi dalam Layanan Tata Kelola Industri Kelapa Sawit.
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Diketahui, cuaca panas terjadi di Padang sejak dua pekan belakangan ini. Seluas 4.200 hektare lahan pertanian di Padang terancam kekeringan.
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved