Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA daging sapi di pasar tradisional wilayah Klaten, Jawa Tengah, terpantau tembus Rp160 ribu per kilogram (kg) pada H+1 Lebaran 2022.
Sementara itu, harga daging ayam dan telur juga naik. Saat ini, daging ayam Rp45 ribu-Rp50 ribu per kg dan telur Rp28 ribu per kg.
Pedagang daging, Kustiyah, mengungkapkan bahwa harga daging mulai naik sejak tiga hari menjelang Lebaran.
"Naiknya bertahap. Semula Rp130 ribu per kg, lalu naik menjadi Rp150 ribu per kg. Pada H-1 Lebaran, naik lagi menjadi Rp160 ribu per kg," jelas Kustiyah, Selasa (3/5).
Baca juga: Ganjar: Warga Jateng Antusias Salat Idulfitri Berjemaah
Menurutnya, kenaikan harga daging sapi pada Hari Raya Idulfitri, dikarenakan tingginya permintaa konsumen. Akan tetapi, dirinya menilai harga daging sapi perlahan kembali turun setelah Lebaran.
Hal senada diutarakan Suparti, yang merupakan pedagang daging ayam. Pada Lebaran tahun ini, lanjut dia, harga daging ayam potong naik Rp5.000, sehingga menjadi Rp45 ribu per kg.
Baca juga: Harga Daging Sapi di Banyumas Capai Rp165 Ribu per Kg
"Alhamdulillah mulai H-1 Lebaran sampai hari ini, daging ayam laku keras. Mungkin banyak orang yang mudik Lebaran di Klaten," tutur Suparti.
Tidak hanya daging sapi dan daging ayam yang naik pada periode Lebaran, telur ayam pun naik menjadi Rp28 ribu per kg. Begitu juga harga cabai rawit yang berkisar Rp40 ribu per kg dan cabai merah besar Rp45 ribu per kg.
"Lebaran ini harga cabai naik. Kenaikan harga sayuran itu dipicu adanya permintaan konsumen yang meningkat," imbuh Ngatmi, salah satu pedagang.(OL-11)
Ketua DPR, Puan Maharani, memperingatkan potensi dampak luas dari kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng bersubsidi, MinyaKita
PRAKIRAAN pemerintah soal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang melebar di tahun ini jangan sampai dijadikan alasan bagi pengambil kebijakan untuk menaikkan harga.
Salah satu faktor utama harga pangan yang masih tetap tinggi sampai saat ini adalah karena faktor penurunan produksi pangan.
MENTERI Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan harga cabai di beberapa provinsi di Indonesia mengalami kenaikan jelang Idul Adha.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan turut mengomentari rencana pemerintah untuk menaikkan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita.
PENELITI Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Eliza Mardian mengungkapkan saat ini sudah banyak pedagang menjual Minyakita diatas harga eceran tertinggi (HET).
Harga bahan pokok setelah Idul Adha masih tinggi di sejumlah pasar belum adanya penurunan terjadi pada beras kualitas medium dijual Rp13.500 per kg dan premium menjadi Rp 15 ribu per kg.
Satgas Pangan Polri aktif memantau stok bahan pokok penting di pasar tradisional seperti cabai rawit merah, beras, gula, telur ayam, dan daging ayam menjelang Idul Adha.
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan, menjadi salah satu daerah di Indonesia yang berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem sampai ke titik 0%.
Program Belanja Bahagia akan terus berjalan seiring bentuk YBM PLN EPI kepada masyarakat, yaitu memberikan bantuan bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Yang harus diwaspadai untuk menstabilkan harga dan stok bapokting saat HBKN adalah beras, cabai, bawang merah, dan bawang putih.
Nota kesepahaman ini merupakan langkah awal untuk mendorong narasi tunggal pangan yang mengacu pada data yang kredibel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved