Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEKTOR infrastruktur jalan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kurun dua tahun terakhir terdampak pandemi covid-19. Anggaran yang dialokasikan pun harus mengalami refokusing sehingga target kemantapan jalan yang sudah diagendakan sebelumnya belum tercapai maksimal.
Bupati Cianjur Herman Suherman menuturkan, untuk mencapai target kemantapan infrastruktur jalan dibutuhkan penambahan dana. Kemungkinan, penambahan dana akan dilakukan dengan meminjam dari pihak perbankan
"Dua tahun kita menangani pandemi covid-19. Akibatnya, anggaran anggaran untuk infrastruktur direfokusing. Tentunya untuk pencapaian target, ini tentunya memerlukan penambahan dana," kata Herman, Kamis (17/3).
Rencana penambahan dana dengan cara meminjam dari pihak perbankan terlebih dulu akan diusulkan ke DPRD. Besaran dana yang dibutuhkan untuk mempercepat capaian target infrastruktur jalan itu lebih kurang Rp200 miliar.
"Kisarannya sedang dihitung. Kira-kira Rp200 miliar. Dana pinjaman ini khusus jalan untuk 2023," sebut Herman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Cianjur, Eri Rihandiar, menuturkan sesuai RPJMD, pada 2021 tingkat kemantapan jalan ditarget sebesar 65%. Hingga akhir tahun lalu, progres tingkat kemantapan jalan sudah mencapai 65,4% dari total 1.335 kilometer.
"Artinya ini sudah memenuhi target bahkan melebihi. Jalan yang sudah mantap di Kabupaten Cianjur sudah mencapai sekitar 870-an kilometer," kata Eri, Kamis (17/3).
Penanganan jalan, kata Eri, tentu memiliki skala prioritas lantaran disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Eri menyebut penanganan jalan lebih diutamakan untuk yang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat yang jumlahnya penduduknya cukup banyak, berdampak terhadap peningkatan ekonomi, dan lainnya.
"Kami menentukan lokasi-lokasi itu berdasarkan berbagai indikator. Jadi bisa berdampak lebih kalau itu didahulukan karena anggaran kita terbatas. Jadi kita tidak mungkin serentak menangani kondisi-kondisi jalan yang rusak parah," terangnya.
Salah satu titik yang akan ditangani tahun ini yakni ruas jalan Cicurug-Gelaranyar di Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran. Namun penanganannya akan dilakukan secara bertahap.
"Saat ini ada pagu anggaran sekitar Rp3 miliar. Itu sekitar 1,2 kilometer," ungkap Eri.
Saat ini proyek ruas jalan Cicurug-Gelaranyar dalam proses tender. Jika tidak ada kendala, Eri berharap memasuki April 2022 sudah mulai ada pengerjaan. "Mudah-mudahan April sudah bisa," pungkasnya. (OL-15)
Pepeling merupakan inovasi yang dikonsep memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak.
Dengan enam kursi di DPRD Cianjur, Wahyu bisa maju
Polres Cianjur menahan dua orang yang diduga menyalahgunakan elpiji subsidi 3 kilogram untuk meraup keuntungan pribadi.
Pasangan Herman-Ibang berpihak kepada para pedagang, terutama pengembangan berbagai infrastruktur di kawasan pasar.
Setahap demi setahap terus dilakukan pembangunan septic tank di lingkungan masyarakat
Hingga saat ini atau hampir 9 tahun berjalan, belum dilaporkan ada kasus rabies di Cianjur.
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved