Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MUSIM tanam saat curah hujan tinggi biasanya menjadi tantangan bagi petani bawang merah. Varietas tersebut kerap diserang jamur fusarium yang bisa merusak bawang hingga menyebabkan gagal panen.
Namun hal itu tidak terjadi di lahan H. Kardah, petani bawang merah asal Desa Silih Asih, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Tanaman bawang di lahannya tidak terpengaruh jamur fusarium, bahkan bisa melewati musim hujan dan menghasilkan panen dengan baik.
Maklum, Kardah mengaplikasikan sistem pemupukan berimbang dari Pupuk Indonesia. Sejak awal Januari 2022, Kardah mengikuti demplot dan mengaplikasikan pupuk organik, urea, NPK, dan NKP cair, baik subsidi maupun nonsubsidi.
"Dengan pemupukan berimbang, hasil panen sangat baik. Umbinya tumbuh cukup besar dan ada kenaikan panen," kata Veronika Trisna Sukmawati, VP Pengendalian Operasi Pemasaran Wilayah Barat Pupuk Indonesia, usai panen bawang dengan petani, Jumat (4/3).
Veronika berharap keberhasilan demplot di lahan Kardah bisa dirasakan petani lain. Dengan pemupukan berimbang, bertani lebih hemat dan efisien. "Karena tidak memupuk berlebihan, modal tanam lebih hemat, tetapi hasilnya justru lebih baik," ungkap Veronika.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas menuturkan sistem pemupukan berimbang Pupuk Indonesia berpotensi menghasilkan panen bawang hingga mencapai 1,5 ton dari luasan 650 meter persegi. "Artinya, dalam satu hektare berpotensi menghasilkan panen hingga 24 ton. Padahal dengan cara lama, biasanya 15 ton. Ini berarti sistem pemupukan berimbang bisa meningkatkan produktivitas," kata Asep.
Kardah mengatakan demplot di lahannya melalui pemupukan berimbang bisa menghasilkan umbi bawang yang padat dan berat. Padahal lahannya kerap diguyur hujan lebat. "Alhamdulillah, kombinasi pupuk subsidi dan nonsubsidi Pupuk Indonesia bisa membuat bawang merah tetap panen di musim hujan. Padahal biasanya musim hujan waktu yang dihindari petani untuk menanam bawang," ujar Kardah.
Saat musim hujan, ketika kelembapan tinggi, kerap muncul fungi atau jamur yang membuat daun bawang menjadi rebah. "Petani di sini menyebutnya penyakit inul, karena menyebabkan daun bawang rebah dan seperti muter-muter," kata Kardah.
Soal penyakit inul, Kardah punya pengalaman pahit pada 2017. Saat musim hujan awal tahun, ia nekat menanam bawang di lahan seluas 3 hektare. Di lahan seluas itu, ia sampai merogoh kocek hingga Rp500 juta untuk modal tanam. Namun, bawang merah di lahannya diserang penyakit inul. Waktu itu, Kardah memaksakan menanam bawang ketika musim hujan dan memupuknya dengan pupuk impor. Harapannya, ketika bawang langka, ia bisa menyediakan bawang dan dibeli dengan harga tinggi.
"Nyatanya saya mengalami gagal panen. Saat itu hanya untung Rp60 juta. Saya sempat down saat itu dan mulai tidak percaya pada pupuk impor," kata Kardah. Sejak saat itu, Kardah mengaku trauma menanam bawang ketika musim hujan. Begitu pun saat mengikuti demplot Pupuk Indonesia awal tahun ini. "Saat ikut demplot ini deg-degan juga. Namun melihat bawang tumbuh tegak, akhirnya lega juga," kata Kardah.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Sulteng Dekati Angka 5.000
Bahkan, hasil panen yang baik saat ini bisa membuat Kardah senang, sebab harga bawang cukup tinggi. "Di tingkat petani, harga bawang mencapai Rp20 ribu per kilogram. Hasil panen ini tentu membahagiakan," tuturnya. "Melihat hasil panen ini, saya sarankan untuk menggunakan produk buatan Pupuk Indonesia saja." (RO/OL-14)
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Misalnya harga bawang merah kwalitas terbaik dari sebelumnya Rp20.000 per kg, kini turun menjadi Rp18.000 per kg. Pada dahal dua pekan lalu harganya Rp40.000 per kg
Harga bawang merah dan putih di Palu merangkak naik
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memastikan pemerintah kan terus memperkuat kebijakan strategis meski inflasi mengalami tren penurunan
Harga bawang merah di Kuningan naik mencapai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah seharga Rp40 ribu per kilogram.
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Penyaluran pupuk bersubsidi akan tetap dilakukan meski kontrak pertama senilai Rp26,7 triliun akan habis pada Juli 2024.
PEMERINTAH saat ini terus berupaya memperbaiki beberapa prinsip pelaksanaan subsidi pupuk. Dari yang semula hanya berbicara penerima manfaat, skema-skema subsidi,
KAPAL Motor (KM) Lintas Armada Nusantara (LAN) yang terbalik di Alur Pelabuhan Sungai Pangkalbalam Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung. Minggu lalu, ternyata bermuatan ribuan ton pupuk.
KEPUTUSAN pemerintah melanjutkan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar US$6 per million british thermal unit (mmbtu) dapat terus menggerus penerimaan negara.
Endapan silika dan unsur-unsur penyertanya bermanfaat bagi tanaman karena meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan terhadap serangan hama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved