Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kawasan Hilir Bengawan Solo di Jatim Siaga Banjir

M Yakub
16/2/2022 21:40
Kawasan Hilir Bengawan Solo di Jatim Siaga Banjir
Ilustrasi(DOK MI)

PERMUKAAN air Ssungai Bengawan Solo di tiga wilayah hilir di Jawa Timur, mengalami peningkatan secara signifikan. Kondisi tersebut, membuat Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Gresik, dan Lamongan, berstatus siaga banjir.

Ini karena derasnya kiriman air dari hulu sungai yang dipicu karena curah hujan tinggi yang merata. Apalagi, beberapa hari lalu di Solo, Jateng yang sedang terjadi bencana banjir. Kondisi tersebut, membuat petani yang tinggal di sepanjang bantaran Bengawan Solo resah.

Mereka kuatir tanamannya terendam banjir luapan Bengawan Solo. Apalagi di sejumlah kawasan banjir juga masih merendam ratusan hektare tanaman padi dan tambak milik warga setempat.

"Terus terang kami resah, karena sebagian tanaman padi dan lahan juga masih terendam banjir, " kata Suhadi, petani Desa/Kecamatan Plumpang, Tuban, Rabu (16/2).

Apalagi, lanjut dia, saat ini sebagian tanaman padi milik warga di kampungnya yang berada dekat dengan Bengawan Solo masih terendam banjir akibat curah tinggi dengan  kisaran 50 cm -60 cm. " Jika banjir datang lagi maka tanaman padi akan tenggelam dan gagal panen, " tambahnya.

Kondisi serupa juga dirasakan petani di wilayah Lamongan, Gresik, dan Bojonegoro. Tanaman padi di kawasan tersebut sedang memasuki masa berbulir. "Ini banjir Bengawan Jero sejak akhir tahun lalu juga belum surut," jelas Samsu, warga Kalitengah, Lamongan.

Menurut dia, jika Bengawan Solo meluap dipastikan genangan banjir yang melanda pemukiman dan sawah tambak di wilayahnya akan meningkat tajam. Sehingga, besar kemungkinan petani 6 kecamatan di Lamongan akan mengalami kerugian yang sangat besar pada musim ini.

Hingga saat ini banjir luapan Bengawan Jero masih merendam sedikitnya 1.000 hektare sawah dan tambak di Kecamatan Deket, Karangbinanggun, Kalitengah, Karangeneng, Glagah, dan Turi. " Padi di sawah dan ikan tidak akan terselamatkan," ujarnya.

Demikian juga dengan ribuan hektare tanaman padi di sepanjang bantaran Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro. Para petani berharap agar secepatnya pemerintah mencarikan solusi yang tepat untuk mengatasi banjir tahunan yang melanda kawasan hilir Bengawan Solo tersebut.

Berdasarkan data dari  Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumberdaya Air (PSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan, sejak beberapa hari terakhir permukaan sungai Bengawan Solo mengalami peningkatan hingga berstatus siaga banjir. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya