Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap memberi apresiasi terhadap kesigapan Pertamina dalam menangani kebakaran salah satu tangki di Kilang Cilacap.
Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Wijonardi, Pertamina memiliki SOP (Standard Operating Procedure) yang sangat ketat, sehingga berhasil memadamkan dan melokalisasi kebakaran dengan cepat.
“Pertamina memiliki standar internasional dengan SOP yang sangat ketat. Dan Minggu pagi sekitar pukul 07.30, sudah tinggal sisa-sisa. Tinggal pendinginan saja. Kami sangat apresiasi terhadap kesigapan dan penanganan Pertamina yang sangat cepat,” kata Wijonardi, ketika dihubungi dari Jakarta hari ini.
Menurut Wijonardi, sebenarnya api relatif dapat dipadamkan Sabtu malam, sekitar pukul 23.00. Hanya saja, setelah itu kembali ada nyala api, namun kembali berhasil ditangani.
“Karena prediksinya, sejak terbakar memang dibutuhkan setidaknya 14 jam untuk melakukan penyedotan minyak dari tangki BBM yang terbakar ke tangki yang lain.,” lanjut Wijonardi.
Wijonardi menambahkan, skala kebakaran Sabtu malam sebenarnya relatif lebih kecil dibandingkan peristiwa yang sama sekitar Juni lalu. Kebakaran pada salah satu tangki kilang pun, lanjutnya, tak lepas dari faktor alam yang memang sangat ekstrim, yaitu La Nina.
BMKG, lanjutnya, sudah meramalkan bahwa Sabtu malam memang berpotensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Dan setelah magrib, ujar Wijonardi, hujan dengan sambaran petir memang terjadi di wilayah tersebut. Apalagi, Cilacap merupakan salah satu wilayah di dunia yang paling sering terjadi petir.
“Pertamina tentu sudah mengantisipasi. Bahkan tadi malam, Pak GM menginformasikan bahwa tidak ada kegiatan apapun. Tidak ada overhaul, produksi lancar dan sehat. Jadi, kami melihat bahwa ini memang faktor alam, yaitu La Nina,” kata dia.
Sedangkan terkait kewenangan Pemkab Cilacap, lanjutnya, Bupati memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) termasuk BPBD untuk bergerak dan berkoordinasi guna melakukan langkah-langkah yang memang dibutuhkan.
Wijonardi juga menegaskan, hingga saat ini tidak korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Bahkan, terkait pemberitaan mengenai sejumlah orang yang diungsikan, menurutnya, juga tidak tepat.
“Faktanya, tidak ada yang diungsikan. Sampai Sabtu sekitar pukul 22.00 tinggal tujuh orang di sekitar lokasi. Mereka sedang menyelesaikan makan dan setelah itu pulang,” kata dia. (RO/OL-09)
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
BPBD Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan jumlah warga yang terdampak kemarau di wilayah itu telah mencapai 2.027 keluarga yang terdiri atas 7.508 jiwa.
Distribusi air bersih ini merupakan langkah nyata yang dilakukan oleh Pemkab Cilacap untuk membantu warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih akibat kekeringan.
Desa yang mengalami krisis air bersih adalah Desa Kamulyan Kecamatan Tambak, Desa Randegan, Kecamatan Wangon dan Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas.
Berdasarkan pantauan perkembangan musim, saat ini sebagian besar wilayah Jawa Tengah, termasuk daerah pesisir seperti Cilacap, sedang mengalami musim kemarau.
Krisis air bersih telah melanda 617 keluarga atau 2.261 jiwa di Cilacap.
Hutan kota yang diciptakan oleh SBI Pabrik Cilacap ini berlokasi di Jl. Ir. H Juanda, Kelurahan Karangtalun, Kecamatan Cilacap Utara,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved