Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEPEKAN terakhir curah hujan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, intensitasnya cukup tinggi. Kondisi tersebut berdampak terhadap terjadinya beberapa kali bencana hidrometeorologi di sejumlah kecamatan.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Tedi Artiawan, mengatakan sepekan ini dilaporkan setidaknya terjadi 4 kali bencana. Tapi kondisinya berskala kecil.
"Dari laporan yang masuk ada empat kali bencana skala kecil. Seperti tanah longsor di Kecamatan Campaka dan kemudian TPT (tembok penahan tebing) yang ambruk di dekat kantor Diskominfo," terang Tedi, Rabu (15/9).
Mantan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Cianjur ini tak memungkiri saat ini potensi bencana kembali meningkat seiring tingginya curah hujan. Kondisi tersebut merupakan peralihan yang sebelumnya terjadi kemarau.
"Seperti kita ketahui, indeks risiko bencana di Kabupaten Cianjur cukup tinggi. Kalau tidak salah ada pada urutan keempat di Indonesia. Harus kita waspadai dengan potensi bencana yang bisa saja terjadi dengan cuaca ekstrem sekarang," sebutnya.
Relatif tingginya risiko bencana di daerah tatar santri itu tak terlepas juga dengan karakteristik wilayah. Hampir semua jenis bencana di Cianjur tersebar di semua wilayah.
"Kita punya pantai yang berpotensi rawan tsunami, kemudian potensi gunung berapi yang masih aktif, tanah longsor, pergerakan tanah, lalu banjir karena banyak aliran sungai, dan lainnya," imbuh Tedi.
Karena itu, pada kondisi apapun, personel BPBD selalu siap siaga menghadapi berbagai kemungkinan potensi kebencanaan. Saat ini di setiap desa/kelurahan hingga ke perkampungan, di Cianjur sudah memiliki relawan tangguh bencana (Retana).
"Mereka jadi garda terdepan yang pertama ada di lapangan seandainya terjadi bencana," pungkasnya.
BPBD mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terjadinya potensi bencana. Semua relawan tangguh bencana (Retana) di 360 desa dan kelurahan juga sudah diminta siaga. "Semua harus siap siaga. Tapi hujan memang belum merata. Masih ada wilayah yang mengalami kekeringan," pungkasnya. (OL-15)
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
Pepeling merupakan inovasi yang dikonsep memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak.
Dengan enam kursi di DPRD Cianjur, Wahyu bisa maju
Polres Cianjur menahan dua orang yang diduga menyalahgunakan elpiji subsidi 3 kilogram untuk meraup keuntungan pribadi.
Pasangan Herman-Ibang berpihak kepada para pedagang, terutama pengembangan berbagai infrastruktur di kawasan pasar.
Setahap demi setahap terus dilakukan pembangunan septic tank di lingkungan masyarakat
Hingga saat ini atau hampir 9 tahun berjalan, belum dilaporkan ada kasus rabies di Cianjur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved