Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Lamongan Masuk Lima Besar Produsen Tembakau di Jatim

Ahmad Yakub
03/6/2021 20:01
Lamongan Masuk Lima Besar Produsen Tembakau di Jatim
Ilustrasi( ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

PRODUKTIVITAS tanaman tembakau di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur mengalami peningkatan secara signifikan hingga menempatkan Lamongan menjadi rangking lima penyumbang tembakau di Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikutura dan Perkebunan (TPHP) Lamongan, Sujarwo saat melakukan Tanam Tembakau Perdana jenis virginia K326 bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Desa Nguwok Kecamatan Modo, Kamis (3/5) siang.

Tanam tembakau perdana ini dilakukan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.Menurut Sujarwo, tercatat 9.400 ton dari 122 ribu ton produksi tembakau tahun 2020 di Jawa Timur berasal dari Kabupaten Lamongan. "Tembakau dari Lamongan ini termasuk penyumbang terbesar ke lima di Jawa Timur. Tembakau kita tahun 2020 kemarin mencapai 9.400 ton dengan provitas 1,45 ton/ha," terangnya.

Sedangkan tahun 2019 hanya 8.400 ton dengan provitas 1,35 ton/ha. "Ini menunjukkan meski ditengah pandemi, para petani terus mengalami
produktivitas kerja," tambah Sujarwo.

baca juga: Lamongan

Diterangkannya, di Kabupaten Lamongan ada dua jenis tanaman tembakau yang ditanam para petani, yakni tembakau Virginia dan Jawa. Sujarwo menjelaskan, seluas 4.300 hektar lahan sawah di Kabupaten Lamongan ditanami tembakau jenis Virginia, 60 hektar di antaranya berada di Desa Nguwok, sementara 3.200 hektar menanam jenis tembakau Jawa.

Bupati menambahkan, meski produktivitas tembakau di wilayah Jawa Timur mengalami penurunan pada 2020, justru Kabupaten Lamongan mengalami peningkatan. Hal ini, kata Yuhro, menunjukkan para petani terus mengalami produktifitas kerja meski disituasi pandemi.

"Produksi tembakau di Jawa Timur pada tahun 2020 hanya 122 ribu ton, sedangkan tahun 2019 mencapai 135 ribu ton, artinya mengalami penurunan. Sementara kita malah mengalami kenaikan, bahkan provitas kita di atas rata-rata Jawa Timur. Ini menunjukkan para petani terus mengalami produktifitas kerja meski disituasi pandemi," tambahnya.(N-1)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya