Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan akan tetap fokus menangani permasalahan terjadi selama ini masih belum bebas dari persoalan stunting. Permasalahan tersebut, akan dilakukan di 22 Desa tersebar di 15 Kecamatan karena angka pertumbuhan pada anak masih membutuhkan asupan gizi.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Ratih Tedjasukmana mengatakan, angka stunting di wilayahnya memang selama ini masih tinggi dan Dinas Kesehatan tetap berupaya bersama pemerintah desa dan camat akan menangani masalah tersebut. Karena, gangguan gizi bagi anak bisa dilakukan agar mereka mendapat asupan supaya pertumbuhannya normal.
Baca juga: Dinkes Purbalingga Kejar Vaksinasi Lansia
"Memang sejauh ini gangguan gizi kronis yang terjadi banyak mengakibatkan pertumbuhan anak tidak normal dan ini menjadi pekerjaan pemerintah daerah harus ditanganinya dengan serius. Karena, di Kabupaten Tasikmalaya saat ini masih ada dan tercatat di 22 desa tersebar di 15 kecamatan masuk dalam lokasi khusus stunting pada tahun 2021," katanya, Minggu (30/5).
Ia mengatakan, ditemukan banyaknya angka stunting di wilayahnya akan ditangani petugas dengan menyiapkan 8 langkah konvergensi di mulai dari analisa tempat situasi desa, rembuk antara pimpinan daerah bersama para camat dan kepala puskesmas sebagai upaya supaya mengetahui penanganan masalah terutama di setiap tempat dan kampanye masa 1.000 hari pertama hidup berkaitan dengan nutrisi janin harus terlindungi sejak dalam kandungan.
"Lokasi khusus stunting yang akan dilakukan petugas antara lain di Desa Cikadongdong, Cayur, Cikuya, Pusparahayu, Tanjungsari, Cimangu, Kawitan, Mandalamekar, Ciwarak, Papayan, Sukakerta, Cisarua, Sukamulya, Sirnagalih, Sirnajaya, Sukamulih, Sukajadi, Calingcing, Sukaraja, Condong, Tanjungmekar dan Sukaratu," ujarnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Ujian SMP di Pidie Dipercepat
Menurutnya, penanganan masalah stunting di Kabupaten Tasikmalaya selama ini berbagai upaya akan dilakukannya dengan menyiapkan road show ke desa agar mereka meningkatkan kapasitas tenaga pelaksana gizi terutamanya dalam setiap pertemuan. Akan tetapi, dengan banyaknya angka stunting di setiap pedesaan Dinas Kesehatan akan berupaya menurunkan angka tersebut.
"Untuk target nasional 2024 yakni sebanyak 14 persen dari angkat 27 persen semuanya harus memiliki pandangan yang sama hingga tenaga KB ke tingkat desa agar ada upaya penurunan stunting. Karena, anggaran penanganan untuk stunting tidak boleh terganggu terutama dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sesuai kebijakan Presiden Joko Widodo dimana program yang dilakukanya telah menjadi prioritas nasional," paparnya. (H-3)
Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Mahasiswa IPB membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka. Ini upaya pencegahan stunting di Kabupaten Brebes.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Pada dasarnya setiap daerah tidak memiliki masalah gizi yang sama. Mayoritas yang muncul adalah soal pola asuh.
Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan untuk turut mendukung program penurunan angka stunting yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.
Penanganan anak yang sudah terlanjur stunting harus menggunakan food-based approach dengan bantuan makanan bergizi terus-menerus minimal 90 hari.
UPAYA penurunan angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus dilakukan pemerintah setempat.
Pemerintah menargetkan angka stunting tahun ini harus turun di angka 14%.
Di tengah isu kelangkaan beras, Lions Club Indonesia membagikan 1.000 paket nasi kotak di beberapa wilayah kaum marginal Ibu Kota Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved