Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERMINTAAN warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang ingin melakukan tes usap relatif cukup tinggi. Kondisi tersebut tak berbanding lurus dengan ketersediaan alat di setiap fasilitas kesehatan.
Seperti terjadi di Puskesmas Cianjur Kota. Di puskesmas tersebut hanya tersedia 15 alat tes usap setiap pekannya.
Kepala Puskesmas Cianjur Kota, Anggi, mengatakan relatif tingginya permintaan tes usap dari masyarakat membuat cukup kewalahan. Karena itu, puskesmas terpaksa harus membuat daftar tunggu bagi warga yang ingin dites usap.
"Sementara ini kita batasi dulu permintaannya karena setiap minggu hanya tersedia kuota untuk 15 orang yang disesuaikan dengan alatnya," kata Anggi, Selasa (19/1).
Ia menduga cenderung meningkatnya permintaan tes usap lantaran akhir-akhir ini kasus konfirmasi juga trennya terus bertambah. Namun kondisi saat ini belum bisa mendukung melakukan tes usap secara massal. "Kondisinya agak sulit juga kalau sekarang," ucapnya.
Namun Anggi memastikan warga yang masuk daftar tunggu akan kebagian jadwal mengikuti tes usap. Datanya sudah tercatat di Puskemas, sehingga mereka tinggal menunggu giliran mengikuti tes usap.
"Informasi yang kami terima, pembatasan swab test ini karena sampel yang diperiksa di Labkesda Jawa Barat memang cukup banyak," jelasnya.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, tak memungkiri dilakukan pembatasan bagi warga yang ingin memeriksa kesehatan mereka melalui tes usap. Pembatasannya berdasarkan permintaan dari Labkesda Jawa Barat.
"Pemeriksaan sampel swab test juga sekarang hanya 600 per minggu dari setiap kota dan kabupaten. Ini sesuai dengan permintaan dari Labkesda Jawa Barat," terang Yusman. (R-1)
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
Pepeling merupakan inovasi yang dikonsep memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak.
Dengan enam kursi di DPRD Cianjur, Wahyu bisa maju
Polres Cianjur menahan dua orang yang diduga menyalahgunakan elpiji subsidi 3 kilogram untuk meraup keuntungan pribadi.
Pasangan Herman-Ibang berpihak kepada para pedagang, terutama pengembangan berbagai infrastruktur di kawasan pasar.
Setahap demi setahap terus dilakukan pembangunan septic tank di lingkungan masyarakat
Hingga saat ini atau hampir 9 tahun berjalan, belum dilaporkan ada kasus rabies di Cianjur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved