Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

124 Santri Pesantren Al Bayan Cibadak Positif Covid-19

Benny Bastiandy
06/11/2020 16:49
 124 Santri Pesantren Al Bayan Cibadak Positif Covid-19
.( ANTARA/Fauzan)

RATUSAN santri Pondok Pesantren Unggul Al Bayan di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terkonfirmasi positif covid-19. Kondisi tersebut diketahui setelah tes usap (swab) mandiri yang dilaksanakan pengelola pesantren.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Rika Mutiara, menjelaskan hasil tes usap mandiri terhadap para santri yang dinyatakan konfirmasi positif covid-19 terdata sebanyak 124 orang. Jumlahnya hampir separuh dari seluruh santri di pesantren tersebut.

"Jumlahnya hampir setengahnya siswa di sini (Pesantren Unggul Al Bayan). Kalau yang sudah keluar itu ada 124 siswa yang positif," kata Rika kepada wartawan di sela penelurusan dan pelacakan kasus di Pesantren Unggul Al Bayan, Jumat (6/11).

Rika menuturkan tes usap massal di pesantren tersebut dilakukan secara mandiri. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi yang mendapat laporan segera menurunkan tim ke lokasi untuk menginvestigasi kasus tersebut.

"Awalnya itu ada informasi ke Satgas Kabupaten Sukabumi bahwa ada yang positif anak-anak Al Bayan Islamic Boarding School di daerah Cibadak. Hari ini saya mewakili Satgas untuk menginvestigasi, betul atau tidak. Jadi dalam istilahnya itu tracing. Kepala sekolah membenarkan kalau ada siswanya yang positif," ujar Rika.

Hasil investigasi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, kata Rika, penyebaran covid-19 di lingkungan pesantren diduga setelah kegiatan keolahragaan belum lama ini. Kemungkinan, lanjut Rika, penularannya melalui berbagai peralatan yang digunakan para siswa saat berkegiatan.

"Kalau ngobrol dengan kepala sekolahnya, kemungkinan (penyebaran) dari situ (kegiatan keolahragaan)," jelas Rika.

Rika menuturkan, sejauh ini penerapan protokol kesehatan di Pesantren Unggul Al Bayan sudah sangat ketat. Namun, lanjut Rika, masih saja ada celah bagi virus korona bisa menularkan melalui berbagai media lain.

"Bisa dari olahraga, bisa dari kumpul-kumpul. Tapi memang (kasus) yang ini dipastikan dari kegiatan olahraga di Al Bayan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah (pesantren)," ungkapnya.

Rika nenuturkan, kondisi para santri yang terkonfirmasi positif covid-19 tanpa gejala. Namun nanti dipastikan kembali kondisi mereka yang ditangani langsung dokter pribadi di pesantren tersebut.

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi segera menjadwalkan melakukan tes usap masif bagi semua guru di pesantren tersebut. Langkah cepat itu diperlukan untuk mendeteksi penyebaran covid-19 di lingkungan pesantren.

"Untuk saat ini semua kegiatan belajar tatap muka diberhentikan sementara waktu," kata Pimpinan Pondok Pesantren Unggul Al Bayan Cibadak, KH Heriyanto, dalam rilis keterangan persnya kepada wartawan.

Heriyanto menuturkan, sejak awal Pesantren Unggul Al Bayan telah membentuk Tim Satgas Covid-19. Tim ini menyusun dan menerapkan langkah-langkah mitigasi dengan mengacu pada protokol penanganan covid-19 yang diterbitkan pemerintah.

Pihak pesantren telah melakukan proses disinfeksi di seluruh area serta menghentikan aktivitas proses belajar mengajar sementara waktu. Upaya lainnya berkoordinasi dengan Satuan Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 dan Dinkes Kabupaten Sukabumi.

Bagi santri yang dinyatakan negatif covid-19 akan kembali ke masing-masing daerah. Mereka nanti akan mengikuti pembelajaran secara daring. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya