Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEORANG kepala desa (Kades) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, punya cara unik dalam menggelar acara selamatan tujuh bulan usia kandungan istrinya dalam istilah Jawa dikenal mitoni. Yakni, hidangan yang diberikan kepada yang diundang menggunakan timba ceret, atau alat yang biasa digunakan untuk menyiram tanaman bawang merah. Bukannya cepon atau wadah lainnya yang terbuat dari bambu atau plastik seperti lazimnya.
Kades tersebut yakni Kades Curug, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, bernama Jumarso, 35. Acara mitoni sendiri digelar Selasa (10/12/2019) malam di depan rumahnya, yang dihadiri 300 warga setempat dan sejumlah undangan lainnya dari luar desa.
Jumarso menuturkan alasan tempat hidangan menggunakan timba ceret karena saat ini di wilayah Desa Curug dan sekitarnya sudah mulai musim tanam bawang merah. Sehingga ceret menjadi sangat berguna sebagai alat penyiram tanaman bawang merah.
"Idenya sebenarnya spontan saja. Kami kan hidup di desa yang mayoritas warga di desa sini sebagai petani bawang merah. Hampir tiap hari mereka menyiram tanaman bawang merah. Mengapa tempat hidangan tidak mengunakan timba ceret saja yang praktis bisa langsung dimanfaatkan," tutur Jumaro.
Jumarso menyampaikan jauh hari sebelum acara mitoni pihaknya sudah memesan timba ceret karena jumlahnya yang cukup banyak.
"Kalau saya beli sekaligus 300 ceret tidak mungkin karena jumlah itu terlalu banyak," terangnya.
Yang tak kalah penting menurut suami dari Saryati itu, selamatan mitoni dimaksudkan memohon kepala Allah SWT agar ketika lahir nanti anak pertamanya itu selamat dan tanpa ada halangan apapun.
"Bayinya selamat dan istri saya juga selamat. Dan tentu kami berharap anak kami yang lahir nanti akan menjadi anak yang saleh kalau lelaki, dan solehah kalau perempuan," ucapnya.
Seorang warga Desa Curug yang ikut selamatan mitoni, Wasito, 40, mengaku senang bisa diundang selamatan oleh orang nomor satu di desanya tersebut.
"Apalagi ini tempat hidangannya timba ceret, sangat bermanfaat dan langsung bisa saya gunakan untuk menyiram tanaman bawang merah saya," ujar Sodikin.
Sodikin mengaku tanaman bawang merahnya yang kurang dari setengah hektare (Ha) tersebut saat ini baru berumur 25 hari.
baca juga: Khofifah Terima Penghargaan Pemimpin Perubahan
"Memang sedang waktunya tiap hari pagi dan sore harus disiram," turut Wasito .
Timba ceret merupakan alat penyiram bawang yang dibuat dari seng. Bentuknya memanjang menyerupai perahu mini, yang di samping kanan kiri serta bawangnya terdapat lubang-lubang tempat keluar air. Timba ceret ini lazim dugunakan para petani di Kabupaten Brebes untuk menyiram tanaman bawang merah mereka. (OL-3)
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Misalnya harga bawang merah kwalitas terbaik dari sebelumnya Rp20.000 per kg, kini turun menjadi Rp18.000 per kg. Pada dahal dua pekan lalu harganya Rp40.000 per kg
Harga bawang merah dan putih di Palu merangkak naik
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memastikan pemerintah kan terus memperkuat kebijakan strategis meski inflasi mengalami tren penurunan
Harga bawang merah di Kuningan naik mencapai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah seharga Rp40 ribu per kilogram.
PETANI padi yang beralih ke semangka untuk mewaspadai fenomena El Nino dan menghindari musim kekeringan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kini riang gembira.
Kemitraan antara pemerintah, perusahaan dan petani dinilai seperti gayung bersambut karena adanya bantuan bagi kebutuhan petani.
GURU Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengungkapkan bahwa fenomena gelombang panas tidak akan berdampak signifikan terhadap iklim di Indonesia.
PUPUK bersubsidi di kabupaten Sragen, Jawa Tengah terus memunculkan permasalahan pada musim tanam (MT) II yang saat ini sedang digelar di lahan sawah seluas 39 ribu hektar.
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Lahan sawah hendak yang ditanami palawija di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terancam gagal tanam karena banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved