Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
WARGA Kampung Cikalang Desa, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya mengolah sampah plastik dari bungkus kopi menjadi kerajinan rumah tangga. Pengolahan sampah plastik menjadi produk kerajinan dilakukan di setiap rumah.
"Kerajinan sampah plastik yang dilakukannya selama ini tentu membutuhkan waktu, karena tidak semua warga di sini gemar minum kopi bungkus. Tetapi pengumpulan bahan baku yang dilakukannya oleh ibu rumah tangga itu telah terbukti menjadi uang dari hasil karyanya yang sudah terjual," kata Aah Hanriana,50, warga Cikalang Desa, Kamis (15/8).
Untuk memerangi peredaran sampah tersebut, para ibu rumah tangga terus berkarya dengan menggiatkan kerajinan tangan berupa tikar lantai, tas, kantong sekolah, taplak meja, sejadah, kopiah, dan kantong peralatan mandi. Untuk kerajinan tersebut membutuhkan sampah plastik sekitar 800.000 sampai 2.000.000 lembar yang sudah dipotong.
"Untuk membuat kerajinan karpet lantai harus membutuhkan cangkang kopi dan cangkang lainnya dari plastik berbagai merek kopi kemasan. Sedangkan, kebutuhan itu tergantung para pemesan. Ada ukuran besar dan kecil dan itu tergantung dari bahan baku yang tersedia," ungkapnya.
baca juga: LP3HI Gagal Hadirkan Saksi Ahli Dalam Kasus Tabrak Lari
Kerajinan tangan dari sampah plastik tentunya membutuhkan bervariasi. Ada yang membutuhkan waktu sehari hingga enam bulan. Untuk membuat karpet berukuran lebar 6 meter dan panjang 12 meter membutuhkan waktu satu tahun. Hasil kerajinan tangan warga Cikalang Desa ini disumbangkan ke Dewan Kemakmuran Masjid berupa 10 sajadah, 100 kopiah terbuat dari bungkus kopi. Sedangkan karpet telah terjual seharga Rp500 ribu hingga Rp1 juta.
"Untuk bahan baku, kami selalu meminta kepada setiap warung kopi, warung nasi, pasar tradisional, agar jangan membuangnya kemasan tersebut," ujar Onong, 58 pengrajin lainnya. (OL-3)
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Amorepacific berkomitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan.
Pada 2023, Indonesia berhasil mengurangi sampah plastik yang berakhir di laut dari 615.674 ton pada 2018 menjadi 359.061 ton, atau turun signifikan sebesar 41,68%.
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Pada 2019 lahirlah Biopac sebagai produk kemasan berbasis rumput laut yang dapat digunakan untuk berbelanja, bungkus makanan, dan berbagai kegunaan lainnya.
GELARAN Business Matching dan UMKM Expo Jateng yang dihelat di Trans Studio Mall, Kota Denpasar, Bali, resmi dibuka pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Dalam memperingati HUT Dekranas ke-44, pameran berskala nasional berlangsung selama empat hari mulai 15-18 Mei 2024 di Pamedan Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah.
Pameran untuk UMKM merupakan hal yang sangat bermanfaat. Bahkan ide untuk membuat Karuhei Ethnic juga didapatkan dari event pameran seperti ini.
Dia mengikuti BRILIANPRENEUR 2023 dan mendapat tempat khusus sebagai alumni New York Now.
Rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk fungsional, salah satunya jadi tas cantik.
Ada beberapa etnis yang ada untuk ikut berpartisipasi dengan menampilkan kuliner yang menjadi ciri khas masing-masing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved