Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DHARMA Wanita Persatuan (DWP) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) se-Indonesia sepakat terus mendukung program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dari pemerintah.
Dukungan dan komitmen DWP BKKBN terhadap program KKBPK menjadi tema dalam seminar yang berlangsung di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (4/7). Seminar ini dihadiri Sekretaris Utama BKKBN, Nofrijal, dan Ketua DWP BKKBN, Dwikisworo Hasto Wardoyo.
Nofrijal menyebut, Dharma Wanita mengambil peran yang sangat strategis dalam kesejahteraan dan ketahanan sebuah keluarga. Dalam relasi keluarga, peran wanita menjadi sentral karena kualitas hidup wanita/perempuan juga akan memberikan pengaruh besar pada ketahanan keluarga.
Jika kualitas hidup perempuan tinggi, kuat pula ketahanan keluarga. Dan sebaliknya, jika kualitas hidup perempuan rendah, rapuh juga ketahanan keluarga.
"Sebagai salah satu organisasi masyarakat perempuan terbesar di Indonesia, sudah selayaknya Dharma Wanita Persatuan memiliki standing position dan mengambil peran strategis dalam konstelasi pembangunan nasional," ungkapnya.
Baca juga: Kualitas SDM Perhotelan Indonesia Ditingkatkan
Nofrijal juga menyinggung terkait ajakan 'Kembali ke Meja Makan' untuk memperkuat keluarga di seluruh Indonesia. Program ini, kata dia, sudah diluncurkan sejak empat bulan lalu oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan pihaknya memberikan masukan.
Menurutnya, pendekatan yang bisa merekatkan keluarga antara orangtua dan anak adalah komunikasi.
Pada kesempatan itu, Ketua DWP BKKBN, Dwikisworo, menyatakan pentingnya peran strategis perempuan dalam aspek pembangunan. Perempuan bisa mengaktualisasikan dirinya dalam banyak hal sesuai dengan program prioritas yang ditetapkan yaitu pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
"Untuk itu program peningkatan kualitas dan pengembangan wawasan untuk pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan perlu diperluas lagi," katanya.
Pada bagian lain, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, membuka pameran dan gelanggang dagang yang digelar di halaman Sekretariat Daerah Pemprov Kalsel di Banjarbaru. Pameran dan gelanggang dagang ini merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional ke-26 di Kalsel. Puncak peringatan Harganas akan berlangsung, Sabtu (6/7), di Banjarbaru. (OL-1)
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta menonaktifkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga yang telah meninggal dunia dan yang tidak memiliki RT di wilayahnya.
Dukcapil DKI Jakarta tengah menghimpun data NIK warga Jakarta yang masih berdomisili di luar wilayah Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Pendatang baru yang akan menjadi warga Jakarta harus mengikuti prosedur dan aturan kependudukan.
DINAS Kependudukan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta membantah rencana penertiban nomor induk kependudukan (NIK) warga Jakarta minim sosialisasi.
Sebanyak 94 ribu data penduduk DKI Jakarta akan dinonaktifkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta.
Kurang dari satu pekan menjalani hari H pemilihan umum presiden dan legislatif, permintaan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) membeludak.
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved