Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
LIMBAH bisa membawa berkah apabila diolah dengan tepat. Seperti dilakukan oleh Krisyanto atau akrab disapa Yanto, 32. Ia menyulap limbah-limbah kayu menjadi sebuah karya seni dan punya nilai ekonomi. Saat itu awal 2016, Yanto melihat banyak sekali tumpukan limbah kayu jati yang terbuang dan tidak dimanfaatkan. Ia pun mengaku
iseng-iseng mengumpulkan lempengan-lempengan kayu yang cukup besar.
"Awalnya hany dibuat jadi pigura atau bingkai. Terserah, bisa bingkai lukisan atau foto. Terus dikembangkan lagi jadi jam dinding, kotak multifungsi, rak-rak yang imut, pot bunga, dan sekarang jadi furniture. Tapi tergantung pesanan, kalau yang itu," terang Yanto saat ditemui di acara Temanggung Local Product Expo, Rabu (3/7).
Stand milik Yanto bernama Kayuki Kraft menjadi merek dagangnya. Standnya terbuat dari papan-papan kayu yang dipagari, dan dihiasi banya pigura serta diterangi lampu, dan menambah meriah dan menarik terlihat di pojok lokasi bazaar.
"Senang melihatnya, banyak koleksi dan cantik, bikin tertarik melihatnya. Kalau suka seni dan klasik bagus dan imut. Harganya juga tidak begitu mahal lah yah," sebut Kurnia, salah satu pengunjung stand Kayuki.
Yanto mengaku kemampuannya mengolah kayu bekas menjadi barang yang punya nilai seni itu merupakan keterampilan yang dilakoninya secara otodidak.
"Hidup di era sekarang ini butuh kraetivitas," tegasnya.
Bahkan sekarang, produk-produk hasil karyanya itu, tidak hanya dipasarkan di lokal Temanggung saja. Produknya sudah dijual hingga Semarang, Yogyakarta, bahkan ada pemesan dari Jakarta.
"Kita terus berinovasi, karena era saat ini menuntut untuk itu. Terbukti hasil seni kita banyak dipajang restoran, kafe, dan tempat tempat ramai lainnya. Tidak sedikit juga hanya dimanfaatkan sebagi latar foto selfie," jelas Yanto sambil tersenyum.
baca juga: Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Berpotensi Kekeringan Panjang
Awalnya, produk-produk senin yang ia hasilkan hanya dipasarkan lewat media sosial. "Disyukuri terus berkembang, bahkan ada waktu-waktu misalnya mau hari raya atau liburan itu bisa kebanjiran orderan. Tapi tidak semua diterima, karyawan masih terbatas," aku Yanto.
Menurutnya, harganya juga tidak terlalu mahal, ada yang puluhan ribu. Tapi ada juga jutaan rupiah. Tergantung kerumitan pengerjaannya. Dan untuk sekarang ini, Yanto mengaku omsetnya per bulan sudah bisa mencapai Rp7 jutaan. (OL-3)
Selama tiga bulan, berbekal ilmu dari Youtube dan jurnal, ia melakukan riset untuk membuat kulit menggunakan bakteri sisa fermentasi kombukha.
Pemilik kebun kopi yakin produksi kopi akan baik jika lingkungan pun terjaga dan tak tercemar oleh limbah.
Pengunjung kapal juga dapat melihat contoh dan sampel objek daur ulang yang diperoleh melalui penggunaan mesin berteknologi rendah oleh Plastic Odyssey.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
KEJAHATAN lingkungan berupa pencemaran air tanah dan sungai yang diduga oleh limbah industri dan masyarakat di wilayah Bekasi Raya yaitu Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi terus terjadi.
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta diminta memanfaatkan aplikasi Jakarta Kini (JAKI) untuk menyosialisasikan Perda agar mudah terjangkau masyarakat.
GELARAN Business Matching dan UMKM Expo Jateng yang dihelat di Trans Studio Mall, Kota Denpasar, Bali, resmi dibuka pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Dalam memperingati HUT Dekranas ke-44, pameran berskala nasional berlangsung selama empat hari mulai 15-18 Mei 2024 di Pamedan Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah.
Pameran untuk UMKM merupakan hal yang sangat bermanfaat. Bahkan ide untuk membuat Karuhei Ethnic juga didapatkan dari event pameran seperti ini.
Dia mengikuti BRILIANPRENEUR 2023 dan mendapat tempat khusus sebagai alumni New York Now.
Rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk fungsional, salah satunya jadi tas cantik.
Ada beberapa etnis yang ada untuk ikut berpartisipasi dengan menampilkan kuliner yang menjadi ciri khas masing-masing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved