Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMISI E DPRD DKI Jakarta mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang mengintai saat musim hujan. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz Muslim mengatakan upaya yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan setiap sudut rumah. Terutama di bagian yang ada air menggenang, seperti bak mandi, ember, kaleng, dan barang bekas lainnya.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penyakit DBD yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
“Yang pertama harus bersih-bersih rumah sendiri. Rumah kita, istana kita. Maka dari itu dari diri sendiri, kita mulai berbenah diri. Mulai dari kamar mandi, dan dispenser, karena DBD itu asalnya dari air bersih,” ujar Abdul Aziz dalam keterangan resmi, Selasa (9/1).
Ia juga mengajak seluruh masyarakat membiasakan diri hidup sehat dan mengoptimalkan kegiatan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus, yakni, menguras, menutup, dan mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Baca juga: 50% Pasien Dengue Tidak Merasakan Gejala
“Ayo semua sama-sama kita jaga rumah kita supaya bersih agar keluarga kita terbebas dari DBD,” tuturnya.
Selain imbauan kepada masyarakat, ia juga berharap Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyiapkan tenaga kesehatan (nakes), obat, dan kamar rawat inap yang memadai. Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD selama musim penghujan.
“Saya berharap seluruh rumah sakit di Jakarta harus bisa menampung saudara kita apabila ada yang terkena DBD,” tandas dia.
Baca juga: Trauma Pernah Kena DBD, Ringgo Putuskan Hidup Bersih
Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang diprediksi BMKG bakal terjadi sepekan ini, kerap diikuti dengan merebaknya DBD. Karena itu, warga diminta untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus dengue.
Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Tamansari Ngabila Salama menyampaikan, DBD merupakan penyakit endemis yang terus ada dan bertahan di Jakarta. Bahkan, DDBD memiliki pola jumlah kasus yang sama setiap tahun.
Ngabila mengungkapkan, kasus DBD mulai meningkat pada setiap Desember dan akan mengalami puncak di April, sebelum akhirnya menurun kembali.
“Saat ini sudah memasuk musim penghujan bahkan diprediksi curah hujan yang lebat, untuk itu warga Jakarta diminta untuk meningkatkan kewaspadaan sejak dini akan timbulnya potensi DBD,” kata Ngabila. (Z-11))
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Ada tiga fase DBD, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase recovery. Jadi, masyarakat harus memahami kapan dia bisa kelola di rumah dan kapan harus dibawa berobat.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved