Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berdampak pada peningkatan curah hujan terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi hingga awal Desember 2023.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menambahkan, cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi karena adanya fenomena dinamika atmosfer yang cukup signifikan.
“BMKG memonitor, saat ini menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia,” ujar Guswanto dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (29/11).
Baca juga: Cuaca Ekstrem Berlanjut, Daerah di Jateng Diminta Tingkatkan Siaga Bencana
Wilayah Jabodetabek, lanjutnya, berpotensi dilanda hujan sedang dan lebat pada periode 25 November 2023 sampai 1 Desember 2023.
Karena itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan dan dampak bencana yang dapat ditimbulkan.
Baca juga: Angin Kencang Ancam Sejumlah Kawasan Indonesia
“Kami berharap pihak terkait memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan,” ungkap Guswanto.
Selain itu, tambahnya, pemerintah daerah juga diminta mengecek pohon-pohon rawan tumbang dan memperkuat tiang papan reklame agar tidak roboh tertiup angin kencang.
"Potensi hujan sedang dan lebat di sebagian wilayah Jabodetabek pada periode tanggal 25 November sampai 1 Desember 2023," ujar Guswanto.
(Z-9)
Banjir yang melanda Provinsi Nangarhar, Kunar, Badakhshan dan Panjshir di Afghanistan menyebabkan 40 orang meninggal dunia.
BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Cuaca ekstrem potensial terjadi karena dipicu beberapa faktor. Di antaranya adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.
CUACA buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi masih melanda di kawasan perairan laut Selat Malaka, Provinsi Aceh.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi terjadi di kawasan pegunungan bagian tengah di enam daerah di Jawa Tengah.
Sekitar 83% jemaah haji yang meninggal selama musim haji 2024 adalah tidak resmi atau yang menggunakan visa nonhaji.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
Realisasi investasi di DKI Jakarta menjadi yang tertinggi nomor dua di Indonesia setelah Jawa Barat, dengan nilai investasi hingga semester I 2024 mencapai Rp120 triliun.
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diprediksi tetap akan jadi wilayah paling banyak disasar para pencari hunian.
Jabodetabek, wilayah metropolitan terbesar di Asia Tenggara dan kedua di dunia dengan populasi lebih dari 30 juta jiwa, tetap menjadi magnet bagi pencari hunian.
BMKG menilai terjadinya fenomena hujan lebat selama beberapa hari pada musim kemarau di wilayah Indonesia bagian barat khususnya Jabodetabek merupakan fenomena yang lumrah.
Psikolog Patricia Elfira Vinny mengungkapkan buruknya kualitas udara tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi kondisi kesehatan mental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved