Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengusulkan agar pemberian insentif tambahan kepada para petugas lapangan di jajaran ASN Pemprov DKI. Insentif tambahan itu untuk mengantisipasi penyakit yang dapat ditimbulkan dari dampak buruk polusi udara.
"Untuk itu saya mengusulkan agar para petugas di lapangan yang notabene profesi rentan terdampak paparan polutan mendapatkan insentif," kata Prasetio saat dikonfirmasi, Minggu (13/8).
para petugas yang diusulkan memperoleh insentif adalah Polisi Lalu Lintas (Polantas), petugas Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan profesi lainnya di bidang pelayanan masyarakat yang sehari-hari bekerja di jalan.
Baca juga: Pakar Iklim: Cuaca Musim Kemarau Picu Tingginya Polusi Udara
Menurut Pras, sapaan akrabnya, polusi udara yang kian parah akhir-akhir ini dapat memengaruhi kesehatan para petugas yang sehari-hari bekerja di luar ruangan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya mereka dibekali bonus yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan. Insentif itu dapat dianggarkan di APBD DKI Jakarta 2024.
"Saat ini mungkin mereka masih sehat dan tegap. Kita tidak mengetahui bagimana kondisi kesehatan jangka panjang mereka karena paparan polutan yang berlebihan," ujarnya.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Kian Buruk, KLHK Serahkan Opsi WFH ke Perusahaan
Di sisi lain, Pemprov DKI telah menetapkan plafon kebijakan APBD 2024 senilai Rp81 triliun yang nantinya akan dibahas oleh komisi-komisi di DPRD dengan Pemprov DKI.
"Harapan saya insentif itu bermanfaat sebagai pencegahan dengan menambah asupan makanan kaya gizi, vitamin, hingga obat-obatan," jelas politikus PDIP itu.
Ia pun menegaskan, Pemprov DKI harus fokus menangani masalah-masalah yang mendesak dalam proses penyusunan APBD tahun depan.
"Banyak pekerjaan di Jakarta yang lebih penting dan perlu mendapat penanganan segera. Salah satunya menangani masalah polusi udara Ibukota yang semakin memburuk belakangan ini," tandasnya. (Z-11)
Ia beralasan tidak hadir karena rapat tersebut bukan bersifat pengambilan keputusan.
Anggota Fraksi NasDem DPRD Jakarta periode 2019-2024, M. Hariadi Anwar meninggal dunia di RS Medistra, Jakarta, Kamis (1/8) sore.
Zita Anjani mengatakan bahwa rapat paripurna pada 29 Juli 2024 baragendakan penyampaian pandangan fraksi-fraksi. Menurutnya, rapat paripurna itu bukan rapat pengambilan keputusan.
Peran partai politik dalam menjaga kualitas demokrasi pada pelaksanaan Pilgub Jakarta sangat penting.
DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov untuk menggandeng BPJS Ketenagakerjaan, untuk menjamin keselamatan para petugas ad hoc yang bertugas di Pilkada 2024.
Pekerja PJLP ini selalu didatangi 'tante' yang menawarkan langsung pinjaman uang. para PJLP ini bisa langsung berhutang tanpa syarat hingga Rp20 juta,
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved