Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DB Schenker, salah satu penyedia layanan logistik global, memperkenalkan mobil van listrik pertamanya di Indonesia pada acara peluncuran eksklusif di Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini.
Mobil Van listrik yang diluncurkan akan melayani kebutuhan bisnis yang semakin meningkat di Jakarta, mulai Juli 2023.
DB Schenker bertujuan untuk mencapai netralitas CO2 pada tahun 2040, yang mencakup penetralan emisi di seluruh rantai pasokannya.
Baca juga: PLN Gandeng Empat Perusahaan untuk Bangun Charging Station Kendaraan Listrik
Dalam perjalanannya, integrasi mobil van listrik pertama memungkinkan DB Schenker sebagai penyedia jasa logistik untuk menawarkan opsi ramah lingkungan bagi ekonomi lokal.
Land Transport Director DB Schenker Indonesia, Nurul Ajeng, mengatakan,“Dengan menggunakan mobil van listrik, kami melakukan pendekatan proaktif untuk mengatasi polusi udara dan kebisingan di Jakarta."
Peluncuran Van Listrik sebagai Permulaan
"Ini hanyalah permulaan, karena kami menyadari bahwa diperlukan lebih banyak langkah untuk mengatasi masalah polusi di kota ini," kata Nurul dalam keterangan pers, Senin (17/7).
"Dengan berinvestasi di teknologi berkelanjutan, kami juga menetapkan standar baru bagi industri logistik di Indonesia dan mendorong penerapan solusi ramah lingkungan. Kami bangga menjadi salah satu pionir yangbertanggung jawab atas kebaikan lingkungan negara ini,” jelasnya.
Baca juga: Indonesia Berkomitmen Turunkan Emisi Karbon 358 Juta Ton C02e
Pemanfaatan armada kendaraan listrik memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah polusi udara di kota-kota berpolusi tinggi seperti Jakarta.
Saat ini, Jakarta menempati peringkat ketiga dalam daftar kota paling berpolusi menurut Institut Pemantauan Kualitas Udara IQAir.
Van Listrik Tekan 50% Emisi CO2
Dengan penggunaan kendaraan listrik dapat memberikan pengaruh besar. Dibandingkan dengan armada konvensional, mobil van listrik menghasilkan 50%-60% lebih sedikit emisi CO2 dan memberikan dampak positif yangsignifikan pada kualitas udara.
Dengan memanfaatkan jaringan stasiun pengisian daya dan mengoptimalkan operasi berkelanjutan, DB Schenker dapat melakukan pengiriman dengan cepat dan andal sekaligus mengurangi jejak karbon mereka.
Baca juga: Greenpeace: Jangan Tunda Hak Warga Mendapatkan Kualitas Udara Bersih
Selain manfaat untuk lingkungan, mobil van listrik juga lebih efisien dan aman. Dengan jangkauan hingga 250 km dengan sekali pengisian, mobil van ini memastikan pengiriman yang efisien dan terpercaya.
Mobil van listrik ini mengoptimalkan penggunaan energi, dengan konsumsi energi hanya 14,2 kWh/100 km, sehingga menjadi solusi yang hemat biaya bagi pelanggan. (RO/S-4)
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (16/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan Jakarta menduduki peringkat keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (15/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi salah satu yang terburuk di dunia atau masuk kategori tidak sehat setelah beberapa hari sebelumnya membaik.
Saat ini regulasi dari pemerintah masih lebih ke arah kendaraan listrik berbasis baterai dengan segala kemudahan yang diberikan.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Suzuki sedang mengembangkan beragam solusi karbon netral yang unik untuk industri otomotif global.
Penandatanganan kerja sama adalah bagian dari rencana kerjasama untuk penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia.
Sektor otomotif yang terkait kendaraan listrik (EV) mendominasi penjualan sekitar 70 persen dari keseluruhan transaksi lahan pada semester pertama tahun 2024.
Infrastruktur yang memadai sangat krusial untuk kendaraan listrik karena mendukung adopsi dan operasionalnya secara efektif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved