Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LEMBAGA Medis Kegawatdaruratan, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia meminta Badan Kesehatan Dunia PBB atau WHO bertindak lebih banyak dalam menghentikan agresi Israel. WHO tidak cukup mengeluh dengan stigmatisasi dan penggunaan rumah sakit di Gaza sebagai markas Israel.
"Rumah sakit Naseer di Gaza selatan mendapatkan stigma yang juga sebelumnya disematkan kepada rumah sakit lainnya termasuk yang dibangun Indonesia. Israel menyerang dan menangkap petugas medisnya dan berikutnya diduduki. Ini harus dihentikan WHO," kata Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad saat memberikan keterangan resmi, Jakarta, Rabu (21/2).
Menurut dia penyerangan dan pendudukan Rumah Sakit Naseer menambah panjang daftar kebiadaban Israel yang menyasar fasilitas kesehatan di Jalur Gaza. Padahal hukum yang dibuat PBB telah melarangnya.
Baca juga : WHO Selesaikan Evakuasi Kedua RS Gaza di tengah Pertempuran Sengit
WHO, kata dia, perlu melakukan pendekatan lebih serius untuk menghentikan kebiadaban Israel. WHO tidak akan mampu menyelamatkan fasilitas kesehatan di wilayah yang dijajah Israel itu dengan hanya menyampaikan keluhan dan kecaman.
"WHO harus menghentikannya dengan mengambil pendekatan diplomatis dengan meminta Amerika Serikat (AS) sekutu utama Israel untuk menghalau kebiadaban ini. Pendudukan fasilitas kesehatan ini sangat memilukan dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya.
Di tengah terbatasnya rumah sakit yang masih beroperasi, maka penyerangan, penghancuran dan stigmatisasi Israel terhadap rumah sakit di Gaza harus dihentikan. Israel juga tidak boleh menjadikan rumah sakit sebagai markas dan stigmatisasi yang tidak masuk akal.
Baca juga : WHO Sebut Tuduhan Israel soal UNRWA untuk Alihkan Isu Genosida di Gaza
"Jumlah korban luka lebih 80 ribu orang membutuhkan pelayanan medis. Sudah wajarnya dunia bertindak melihat fakta memilukan di Gaza," katanya.
Negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja sama Islam (OKI) juga perlu membuat terobosan. Mereka harus bisa menyediakan fasilitas kesehatan yang aman dan mudah diakses warga Gaza.
Ia mencontohkan, OKI dapat membangun rumah sakit lapangan di perbatasan Mesir dengan Gaza. Dengan begitu, warga Gaza bisa dengan mudah mendapatkan pelayanan medis meskipun semua rumah sakit yang ada telah dihancurkan Israel.
Baca juga : WHO: Rumah Sakit di Gaza Mengalami 'Pemburukan Cepat'
Sebelumnya, kata Sarbini, pemerintah Indonesia juga pernah mengirimkan rumah sakit lapangan kolaborasi antara departemen kesehatan dan TNI untuk membantu korban gempa di Kota Bam, Iran pada 2004.
“Dan saya pikir Indonesia bisa mengulanginya lagi hal seperti itu di Rafah,” katanya.
Pemerintah Mesir, katanya, telah memberikan lampu hijau untuk membuka rumah sakit lapangan di Rafah. "Ini saya pikir merupakan kesempatan yang bisa diambil pemerintah rumah sakit lapangan bisa terwujud,” pungkasnya. (Z-8)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
WHO mengumumkan akan mengirimkan 1 juta vaksin polio ke Gaza, setelah penyakit yang sangat menular itu terdeteksi baru-baru ini dalam sampel air limbah dan limbah.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur WHO, melaporkan tim WHO telah berhasil mencapai Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara untuk menilai kemajuan rehabilitasi.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin agar tidak mengalami risiko gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi obat palsu
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Sebanyak 21 warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza di tengah serangan Israel pada Kamis (27/6) untuk mendapat perawatan medis di luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved