Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARA pejuang Hamas yang menguasai Gaza, Palestina, kembali membebaskan sandera Israel pada tahap ketiga, dengan imbalan tawanan Palestina. Kesepakatan itu disampaikan sehari setelah membebaskan para tawanan termasuk seorang perempuan muda yang diculik dari gurun pasir.
Sebagai tanda keraguan pertukaran, pertukaran terakhir pada hari Sabtu ditunda selama berjam-jam setelah Hamas menuduh Israel melanggar kesepakatan yang mengarah pada gencatan senjata selama empat hari.
"Terlepas dari perselisihan tersebut, Hamas akhirnya membebaskan 13 warga Israel dan empat sandera Thailand pada malam hari,” kata para pejabat.
Baca juga : Ibu Warga Prancis yang Disandera Hamas Mohon kepada Netanyahu
Israel mengatakan bahwa mereka juga membebaskan 39 tahanan Palestina.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa mereka telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas pada Minggu (26/11).
Daftar tersebut sedang diperiksa oleh para pejabat keamanan, katanya, dan keluarga para sandera telah diberitahu.
Baca juga : Eks Tawanan Hamas Lebih Takut Penjajah Israel
Di antara para sandera yang dibebaskan pada Sabtu (25/11) malam adalah Maya Regev, 21, yang diculik oleh pejuang Hamas dalam serangan mematikan mereka terhadap festival musik Supernova, pada 7 Oktober lalu.
Regev adalah sandera pertama dari festival musik yang dibebaskan sejak para pejuang Hamas bersenjata menyerbu acara tersebut.
Baca juga : Qatar Sebut 39 Warga Palestina akan Dibebaskan dari Penjara Israel
Maya Regev dan adiknya Itay,18, yang juga diculik dari festival tersebut, terlihat diikat di belakang sebuah truk pick-up dalam sebuah video yang diposting di media sosial setelah serangan tersebut.
"Saya sangat senang dan bahagia karena Maya sedang dalam perjalanan menuju ke tempat kami sekarang. Meskipun demikian, hati saya terpecah karena anak saya Itay masih berada dalam tawanan Hamas di Gaza," kata ibunya, Mirit, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh forum keluarga sandera.
Baca juga : Hamas Bebaskan Satu Sandera Warga Rusia, Ucapan Terima Kasih untuk Putin
Keluarga Emily Hand, seorang sandera Israel-Irlandia berusia sembilan tahun yang dibebaskan, mengatakan bahwa mereka sangat gembira dapat memeluknya kembali.
"Kami tidak dapat menemukan kata-kata untuk menggambarkan perasaan kami setelah 50 hari yang penuh tantangan dan rumit," kata keluarga tersebut dalam sebuah pernyataan melalui forum.
Baca juga : Semua Tawanan Hamas dalam Kondisi Sehat
"Kami sangat senang bisa memeluk Emily lagi, tetapi pada saat yang sama, kami ingat ratusan sandera yang belum kembali,” tambahnya.
Gadis itu berlari ke dalam pelukan erat ayahnya setelah dibebaskan, demikian sebuah video dari Pasukan Pertahanan Israel menunjukkan.
"Seorang anak tak berdosa yang hilang kini telah ditemukan dan kembali, dan kami menarik napas lega," kata Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar.
Baca juga : Dunia Sambut Baik Kesepakatan Penyanderaan Gaza
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan bahwa empat sandera dari negaranya yang dibebaskan pada hari Sabtu (25/11) dalam keadaan sehat.
"Semua orang senang dibebaskan. Secara keseluruhan kesehatan mental mereka masih baik," katanya dalam sebuah postingan di media sosial.
Otoritas penjara Israel mengatakan bahwa kelompok terakhir dari tahanan Palestina yang dibebaskan termasuk Israa Jaabis, 38, yang dijatuhi hukuman 11 tahun penjara karena meledakkan tabung gas di sebuah pos pemeriksaan pada tahun 2015.
Baca juga : Netanyahu Sambut Baik Kesepakatan dengan Hamas
Isra Jaabis, 37, bahagia bisa bertemu kembali dengan anaknya, setelah dibebaskan dari penjara Israel dalam pertukaran sandera dengan Hamas. (Dok. AFP/Oren Ziv)
Baca juga : Hamas Rela Bebaskan 50 Sandera demi Gencatan Senjata Lima Hari
Israa Jaabis adalah salah satu perempuan yang berpengaruh di Palestina. Dia ditangkap setelah terjadi kebakaran di mobilnya pada tahun 2015 akibat ledakan balon udara di roda kemudi. Dalam kondisi menderita cacat serius dan luka bakar yang mempengaruhi 60% tubuhnya, Israa dijatuhi vonis penjara 11 tahun.
Gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan tawanan ini telah memberikan kelegaan yang signifikan bagi kedua belah pihak sejak 7 Oktober, ketika para pejuang Hamas menerobos perbatasan militer Gaza dengan Israel, menculik sekitar 240 orang dan menewaskan sekitar 1.200 orang Israel dan orang asing, demikian menurut pihak berwenang Israel.
Israel melancarkan serangan udara, artileri, dan angkatan laut bersamaan dengan serangan darat untuk menghancurkan Hamas, menewaskan hampir 15.000 orang, sebagian besar warga sipil dan termasuk ribuan anak-anak, menurut pemerintah Hamas di Gaza. (AFP/Z-4)
Yair Lapid, pemimpin oposisi Israel, mengkritik PM Benjamin Netanyahu karena tidak mengumumkan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera Gaza selama pidato di Kongres AS.
Hamas telah menerima usulan Amerika Serikat (AS) untuk memulai pembicaraan mengenai pembebasan sandera Israel
Ribuan pengunjuk rasa menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berunjuk rasa di Tel Aviv, Sabtu.
Benny Gantz mengungkapkan bahwa Israel memiliki informasi terkait berapa banyak sandera di Gaza yang masih hidup.
Amerika Serikat menegaskan dermaga bantuan sementara di Gaza tidak digunakan dalam operasi penyelamatan sandera oleh Israel di kamp pengungsi Nuseirat yang menewaskan lebih dari 270 orang.
Empat sandera berhasil diselamatkan dalam operasi militer Israel, namun mengakibatkan tewasnya ratusan warga Palestina dan kehancuran besar di Gaza.
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved