Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETASAN menerangi langit malam pada Jumat ketika perayaan yang menandai pembebasan perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara Israel dengan imbalan gelombang pertama sandera yang dibebaskan Hamas di Gaza.
Massa di Tepi Barat bersorak dan mengibarkan bendera Palestina dan Hamas, serta syal kaffiyeh setelah dua gerbong berwarna putih – dikawal kendaraan lapis baja – keluar dari kamp militer Ofer bersama para tahanan.
“Saya senang namun pembebasan saya harus dibayar dengan darah para martir,” kata Marah Bakir, 24 tahun, mengacu pada hampir 15.000 kematian di Jalur Gaza yang menurut pemerintah pimpinan Hamas disebabkan oleh serangan militer Israel.
Baca juga: Inggris Gandakan Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza
Kebebasan dari “empat dinding penjara” sungguh “luar biasa”, kata Bakir, yang telah ditahan selama delapan tahun.
“Saya menghabiskan akhir masa kanak-kanak dan remaja saya di penjara, jauh dari orang tua dan pelukan mereka,” katanya kepada AFP setelah kembali ke rumah keluarganya di Beit Hanina di Yerusalem timur yang dianeksasi. “Itulah yang terjadi pada negara yang menindas kita.”
Baca juga: Ayah Relawan MER-C di Gaza Beri Pesan Menyentuh
Sebanyak 39 tahanan dibebaskan oleh otoritas Israel berdasarkan perjanjian gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran di Gaza, setelah 13 sandera asal Israel telah diserahkan lebih.
Serangan tanggal 7 Oktober oleh militan Hamas terhadap komunitas Israel selatan menyebabkan 1.200 orang tewas, menurut pihak berwenang Israel.
Di pihak Palestina, para pejabat mengatakan lebih banyak orang yang tewas di Gaza akibat gelombang serangan Israel saat ini dibandingkan dengan dua invasi yang digabungkan.
Hanan Al-Barghouti, 58, dibebaskan setelah dua bulan ditahan Israel, memuji sayap bersenjata Hamas, pemimpinnya, dan rakyat Gaza. “Semoga Tuhan membalas mereka dengan baik atas nama kami,” katanya. “Jika bukan karena rakyat Gaza, kita tidak akan melihat kebebasan.
"Kami berada di dalam penjara, memakan kepahitan. Mereka sadis. Mereka menghina dan mempermalukan kami, namun harga diri kami tinggi dan martabat kami terangkat, berkat perlawanan."
Tahanan Palestina yang mengenakan jaket abu-abu diarak di Beitunia di Tepi Barat yang diduduki di hadapan para pendukung yang bersorak gembira, banyak dari mereka menangis.
Sebelum mereka dibebaskan, kepulan asap putih memenuhi udara di dekat penjara ketika pihak berwenang Israel menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tiga orang ditembak dan terluka oleh pasukan keamanan Israel.
“Polisi Israel ada di rumah kami dan mencegah orang datang menemui kami,” kata Fatina Salman, ibu dari Malak, 23, yang ditangkap dalam perjalanan ke sekolah pada tahun 2016 karena mencoba menikam seorang petugas polisi di Yerusalem.
Dia baru akan dibebaskan pada 2025, namun kembali mendapat sambutan penuh kemenangan di lingkungannya di Beit Safafa. “Putriku lemas, sejak kemarin dia belum makan,” kata Salman.
Di Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak 1967, lebih dari 200 warga Palestina telah dibunuh tentara dan pemukim Israel sejak serangan 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan Otoritas Palestina.
Pasukan Israel yang bersenjata lengkap kembali melakukan penggerebekan di kota-kota Palestina, manuver yang seharusnya dihilangkan di beberapa wilayah Tepi Barat berdasarkan perjanjian Oslo.
Namun Jumat adalah malam perayaan bagi banyak warga Palestina. “Saya sangat senang bisa berkumpul dengan keluarga saya dan sangat senang bisa memulai hidup baru bersama mereka,” kata Bakir.
“Saya juga senang melihat betapa bahagianya mereka,” katanya, sambil menambahkan: “Ya, mereka menangis, tapi itu adalah air mata kebahagiaan.” (AFP/Z-3)
Yair Lapid, pemimpin oposisi Israel, mengkritik PM Benjamin Netanyahu karena tidak mengumumkan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera Gaza selama pidato di Kongres AS.
Hamas telah menerima usulan Amerika Serikat (AS) untuk memulai pembicaraan mengenai pembebasan sandera Israel
Ribuan pengunjuk rasa menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berunjuk rasa di Tel Aviv, Sabtu.
Benny Gantz mengungkapkan bahwa Israel memiliki informasi terkait berapa banyak sandera di Gaza yang masih hidup.
Amerika Serikat menegaskan dermaga bantuan sementara di Gaza tidak digunakan dalam operasi penyelamatan sandera oleh Israel di kamp pengungsi Nuseirat yang menewaskan lebih dari 270 orang.
Empat sandera berhasil diselamatkan dalam operasi militer Israel, namun mengakibatkan tewasnya ratusan warga Palestina dan kehancuran besar di Gaza.
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved