Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PULUHAN ribu orang di Maroko, Minggu (15/10), melakukan unjuk rasa untuk mendukung Palestina saat Jalur Gaza digempur oleh Israel. Itu merupakan demonstrasi terbesar di Maroko sejak sejak negara Afrika Utara itu menormalisasi hubungan dengan Israel pada 2020.
Aksi demonstrasi sepanjang dua kilometer itu digelar di Rabat dimotori oleh aliansi partai Islam dan koalisi sayap kiri.
"Palestina harus merdeka," seru para demonstran yang mengibarkan bendera Palestina, memakai keffiyeh, dan menyerukam dukungan mereka bagi Palestina untuk melawan penjajah.
Baca juga: Bantuan untuk Palestina Tertahan di Perbatasan Mesir-Gaza
"Kami meminta maaf kepada warga Gaza karena tidak bisa berbuat lebih selain melakukan unjuk rasa," ujar Sheherazade Bekkari, dosen berusia 50 tahun, yang bergabung dengan aksi demonstrasi itu bersama anak-anaknya dari Fez, yang berjarak lebih dari 200 kilometer.
"Kalahkan Zionisme," bunyi salah satu spanduk yang dibawa para demonstran. Sementara spanduk lainnya berbunyi, "Hamas adalah Palestina."
Perang di Jalur Gaza dipicu setelah Hamas melancarkan serangan ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober lalu dan menewaskan setidaknya 1.400 orang.
Baca juga: Iran Peringatkan Amerika, Invasi Israel ke Gaza Panaskan Timur Tengah
Israel kemudian melancarkan serangan balasan dengan melepaskan serangan udara ke Jalur Gaza dan menewaskan lebih dari 2.450 orang.
Para demonstran di Maroko menginjak-injak bendera Israel dan Amerika Serikat (AS), karena dukungan Washington bagi Tel Aviv.
Demonstrasi yang diwanai dengan doa melawan tirani dan penjajahan itu merupakan yang terbesar sejak Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel pada Desember 2020 atas bujukan AS.
"Warga ingin normalisasi dibatalkan," seru para demonstran sembari meneriakan yel yel, "Lawan penjajahan! Lawan penjajahan!"
Normaliasi hubungan dengan Israel memiliki arti penting bagi Rabat karena sebagai balasannya, Washington mengakui kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat.
Maroko bersikeras wilayah itu mantan koloni Spanyol di bawah kendali mereka, adalah bagian dari kerajaan itu.
Front Polisario, yang mengampanyekan kemerdekaan Sahara Barat dengan dukungan Aljazair, menuntut digelarnya referendum untuk menentukan nasib mereka. (AFP/Z-1)
RATUSAN mahasiswa IAIN Kudus, Jawa Tengah, Kamis sore (1/8), lakukan aksi demo menuntut transparansi penentuan grade serta kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Ribuan orang turun ke jalan menolak klaim kemenangan Presiden Nicolás Maduro, yang dianggap curang oleh oposisi.
Di Venezuela, pasukan keamanan telah menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa di Caracas yang memprotes hasil pemilihan yang diperdebatkan.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Menteri Negara Bangladesh untuk Informasi dan Penyiaran, Mohammad Arafat, membela penanganan pemerintah terhadap protes massal, meskipun para ahli PBB serukan investigasi.
Demonstran pro-Palestina melakukan protes terhadap kunjungan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan membakar bendera AS dan memasang bendera Palestina di tiang bendera.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved