Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Bolivia Luis Arce menyatakan keinginannya merancang kebijakan sumber daya litium bersama negara-negara Amerika Latin lainnya, demi menguntungkan perekonomian negara masing-masing. Hal itu sebagaimana yang sempat diusulkan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Bolivia memiliki kira-kira 21 juta ton potensi sumber daya litium yang belum terjamah di area dataran garam luas yang membentuk apa yang disebut "segitiga litium", yang turut mencakup daerah utara Cile dan Argentina.
Potensi yang dimiliki Bolivia tersebut merupakan yang terbesar di dunia. "Kita harus bersatu di pasar ini, dengan cara berdaulat, dan dengan harga yang akan menguntungkan perekonomian kita. Salah satu caranya, sebagaimana yang diusulkan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, adalah untuk (merancang) sejenis OPEC untuk litium," kata Arce dalam pidatonya di La Paz pada Kamis (23/3).
Baca juga : Negara Penghasil Kobalt Terbanyak
Ia menjelaskan, tujuan hal tersebut adalah untuk memosisikan Bolivia, Cile, Argentina, dan Peru sebagai promotor potensial atas bentuk baru penyimpanan energi yang punya kemungkinan menggantikan penggunaan bahan bakar fosil.
Permintaan litium, yang digunakan sebagai bahan baterai isi ulang untuk mobil dan perangkat elektronik, menyebabkan kenaikan harga besi litium kualitas tinggi hingga mencapai 85 ribu dolar AS (Rp1,29 miliar) per ton pada akhir tahun lalu.
Baca juga : Luhut Akui Indonesia Sulit Menjadi Raja Baterai Kendaraan Listrik
Arce menyatakan kekhawatirannya atas campur tangan asing dalam bisnis litium, terutama oleh Amerika Serikat.
"Kita tidak ingin litium kita ada di dalam garis bidik Komando Selatan AS, dan kita juga tidak ingin hal tersebut menjadi sebab munculnya (upaya) destabilisasi pemerintahan yang terpilih secara demokratis ataupun gangguan dari negara asing," tegas Arce.
Pada 8 Maret lalu, Panglima Komando Selatan Amerika Serikat Jenderal Laura Richardson menyatakan bahwa Tiongkok telah mengeksploitasi sumber daya di Amerika Latin, dan tindakan mereka dapat menghambat investasi swasta.
"Mereka tidak berinvestasi, namun mereka mengekstrak (sumber daya). Permainan darat mereka demi litium sangat maju dan sangat agresif," kata Richardson dalam sebuah rapat dengar pendapat di Kongres AS.
Produsen litium terbesar di dunia adalah perusahaan AS, Albermarle, yang beroperasi di Cile utara. Firma AS lainnya, seperti Livent Corp, juga akan menyuplai litium dari Argentina untuk perusahaan otomotif BMW.
Sementara itu, sekitar 24% kepemilikan perusahaan Chile SQM, produsen litium terbesar kedua dunia, dipegang oleh perusahaan Tiongkok, Tianqi Lithium Corp pada akhir 2021.
Selain itu, raksasa baterai Tiongkok, CATL dan Ganfeng Lithium juga tengah memperkokoh posisi mereka di Amerika Latin. (Reuters/Ant/Z-4)
Industri baterai akan diarahkan menuju transisi energi bersih
Tidak adanya standar dan keamanan ini cukup berbahaya bagi pengembangan baterai jadi tantangan pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Ekosistem kendaraan listrik di Indonesia belum sepenuhnya lengkap
Dalam memasifkan kendaraan listrik di Indonesia memang membutuhkan kerjasama semua pihak. Tidak hanya pemerintah dan BUMN saja, tetapi juga pihak swasta.
Volvo Cars telah memulai pembangunan tahap keempat kantor pusat Asia-Pasifik mereka di Shanghai, Tiongkok, yang ditandai dengan upacara peletakan batu pertama pada Rabu (21/2).
Saat ini regulasi dari pemerintah masih lebih ke arah kendaraan listrik berbasis baterai dengan segala kemudahan yang diberikan.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Suzuki sedang mengembangkan beragam solusi karbon netral yang unik untuk industri otomotif global.
Penandatanganan kerja sama adalah bagian dari rencana kerjasama untuk penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia.
Sektor otomotif yang terkait kendaraan listrik (EV) mendominasi penjualan sekitar 70 persen dari keseluruhan transaksi lahan pada semester pertama tahun 2024.
Infrastruktur yang memadai sangat krusial untuk kendaraan listrik karena mendukung adopsi dan operasionalnya secara efektif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved