Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
AMERIKA Serikat (AS) membantah disebut sebagai sumber malapetaka krisis pangan dunia. Washington pun menyatakan tidak melarang ekspor peralatan pertanian ke Moskow.
"Tidak akan menghentikan transaksi AS terkait dengan produksi, penjualan, atau pengangkutan peralatan pertanian. Sejalan dengan aturan sebelumnya yang ditetapkan setelah invasi 24 Februari," ungkap Departemen Keuangan AS.
Lembaga itu juga mengatakan tidak melarang ekspor komoditas pertanian seperti pupuk serta alat kesehatan dan tes Covid-19 ke Rusia. Sanksi AS untuk Rusia sebagai tanggapan atas perang yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan di Ukraina.
"Tapi tidak menghalangi perdagangan sektor pertanian dan medis," tambah pernyataan Departemen Keuangan.
Departemen itu menuduh perang yang dikobarkan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mencekik produksi pangan dan pertanian. "Dia telah menggunakan makanan sebagai senjata perang dengan menghancurkan fasilitas penyimpanan, pemrosesan dan pengujian pertanian; mencuri biji-bijian dan peralatan pertanian; dan secara efektif memblokade pelabuhan Laut Hitam," lanjut keterangan tersebut.
Langkah AS itu dilakukan setelah kemajuan kesepakatan antara Rusia dan Ukraina di Turki tentang pembukaan jalur ekspor gandum. Rute ekspor dari Ukraina melintasi Laut Hitam yang sempat terhalang kapal perang Rusia dan ranjau Ukraina.
Kekurangan pangan telah meningkatkan risiko kelaparan bagi puluhan juta orang di Afrika dan negara-negara miskin lainnya. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini mengatakan tindakan Rusia berkontribusi pada kerusuhan di Sri Lanka, yang presidennya melarikan diri dan mengundurkan diri di tengah protes massa atas berkurangnya pasokan makanan dan bahan bakar. (AFP/OL-13)
Baca Juga: AS bakal Desak G20 Tetapkan Pagu Harga untuk Minyak Rusia
MASYARAKAT Bali mengalami kekhawatiran yang tinggi terhadap dampak perubahan iklim, terutama akan ketahanan pangan dan ketersediaan air.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Perubahan iklim menjadi tantangan kita semua karena akan berdampak terhadap krisis pangan, krisis energi, dan krisis kehidupan bagi anak cucu kita.
Saat ini, sekitar 60 negara mengalami krisis pangan dan 900 juta penduduk dunia terdampak krisis pangan.
Di tengah ketegangan global terkait krisis pangan, Indonesia memperkuat langkahnya dalam meningkatkan produksi pangan dan mencari sumber daya alternatif yang berkelanjutan.
pemerintah harus membuat kebijakan terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di level daerah
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal terus menguat, dipengaruhi bauran kebijakan moneter yang ditempuh.
PADA akhir April lalu, dana moneter internasional (IMF) merilis data perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan 2025 masing-masing sebesar 3,2%.
Kondisi ekonomi dan keuangan global sangat memengaruhi ekonomi nasional.
Microsoft Corporation mengumumkan akan berinvestasi sebesar US$ 1,7 miliar (sekitar Rp27,66 triliun, kurs Rp16.284,35 per dolar AS) selama empat tahun ke depan
Bank Syariah Indonesia berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal pertama 2024. hasil positif itu diraih di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved