Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara kaya tidak memesan vaksin covid-19 untuk booster imunitas penduduknya. Mengingat, masih banyak negara yang belum mendapatkan suplai vaksin covid-19.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan kematian akibat covid-19 kembali meningkat, dengan varian Delta menjadi dominan. Lalu, banyak negara belum menerima dosis vaksin yang cukup untuk melindungi petugas kesehatan.
"Varian Delta menyebar di seluruh dunia dengan kecepatan tinggi. Mendorong lonjakan baru dalam kasus positif dan kematian akibat covid-19," ujar Tedros yang menyoroti bahwa varian Delta yang sangat menular sudah ditemukan di lebih dari 104 negara.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Warga Myanmar Kesulitan Dapat Oksigen
“Kesenjangan global dalam pasokan vaksin covid-19 sangat besar dan tidak merata. Beberapa negara dan wilayah sebenarnya memesan jutaan dosis vaksin untuk booster. Padahal, negara lain belum mendapat pasokan vaksin untuk petugas kesehatan mereka,” imbuhnya.
Produsen vaksin covid-19, seperti Pfizer dan Moderna, diketahui mengalokasikan pasokan vaksin untuk booster di sejumlah negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi. Tedros menekankan produsen seharusnya mengarahkan vaksin covdi-19 ke COVAX, yakni program berbagi vaksin khususnya untuk negara berpenghasilan menengah dan miskin.
Baca juga: AS Kembali Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Moderna untuk RI
Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan pihaknya sejuah ini belum melihat bukti yang menunjukkan suntikan booster diperlukan bagi yang sudah divaksin lengkap. Kendati demikian, dia tidak memungkiri bahwa booster mungkin diperlukan suatu hari mendatang.
“Harus berdasarkan ilmu pengetahuan dan data. Bukan mengacu pada klaim perusahaan yang menyatakan bahwa vaksin perlu diberikan sebagai dosis booster,” pungkas Swaminathan.
Kepala Program Kedaruratan WHO Mike Ryan pun mengecam negara yang memprioritaskan kepentingan sendiri, dengan menggunakan suntikan booster. Di lain sisi, masih banyak negara menengah dan miskin yang sama sekali belum menerima suplai vaksin covid-19.(CNA/OL-11)
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved