Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Inggris dan UE Pastikan tidak Ada Kesepakatan Cepat Pasca-Brexit

Basuki Eka Purnama
24/7/2020 06:30
Inggris dan UE Pastikan tidak Ada Kesepakatan Cepat Pasca-Brexit
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson(AFP/Tolga AKMEN)

INGGRIS dan Uni Eropa, Kamis (23/7), mengakhiri pertemuan teranyar mereka pasca-Brexit dengan menegaskan tidak ada kesepakatan cepat namun tetap optimistis akan ada kesepakatan dalam beberapa bulan ke depan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebelumnya berjanji mempercepat kesepatan dengan Uni Eropa saat dia bergabung dengan perundingan, bulan lalu.

Target Johnson adalah mencapat kesepakatan pada akhir Juli yang akan memastikan perusahaan Inggris tidak harus bersiap menghadapi perpisahan tanpa kesepakatan dengan Uni Eropa ketika masa transisi berakhir pada 31 Desember.

Baca juga: Ekonomi Turun 7% di Kuartal Kedua, Australia Waspada Resesi

Namun, pemimpin negosiasi Inggris David Frost mengatakan hal itu tidak akan terjadi karena ada perbedaan fundamental di sejumlah bidang seperti hak perikanan dan aturan kompetisi yang berimbang.

"Sangat jelas bahwa tidak akan ada kesepakatan pada Juli," ujar Frost.

Dia menuding Uni Eropa gagal mengakui independensi ekonomi dan politi Inggris.

Juru runding Uni Eropa Michel Barnier balik mengkritik London yang menolak beranjak dari posisi mereka sedikit pun.

"Dengan penolakan mereka pada kondisi persaingan terbuka dan adil, Inggris membuat kesepakatan dagang tidak akan terjadi pada saat ini," tegasnya. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya