Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UNIT Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Psikologi (Fpsi) Universitas Indonesia (UI) mengadakan program Pengabdian pada Masyarakat melalui Gerak dan Lagu ”Aku Bisa Menyikat Gigi” untuk meningkatkan pengetahuan menyikat gigi pada anak usia 4-6 tahun. Program tersebut dilaksanakan di Taman Kanak Kanak Aisyiyah 21 Cipayung, Depok, Jawa Barat.
Dari data yang dipegang Unit Riset dan Pengabdian Masyarakat Fpsi UI, 9 dari 10 anak Indonesia mengalami karies (lubang) gigi. Karies gigi pada anak usia dini dapat dicegah melalui perilaku hidup sehat anak, keluarga dan caregiver. Survei pendahuluan mengungkap, anak usia 4–6 tahun kerap dibiarkan sikat gigi sendiri tanpa bantuan orang tua dengan alasan melatih kemandirian anak, karenanya pengetahuan anak akan perilaku menyikat gigi dengan baik dan benar pada usia dini menjadi sangat penting.
Menurut penelitian, anak pada kelompok usia 4-6 tahun dikatakan mengalami 'ledakan bahasa' karena kemampuannya yang pesat khususnya pada usia 4 tahun, akibatnya anak menyukai kata-kata baru, suka menyebutkan dan menggunakannya. Perkembangan bahasa ini membuat anak pada kelompok usia ini suka dan butuh terlibat dalam aktivitas yang melibatkan bahasa seperti bernyanyi, bercerita, drama, membaca puisi dan menggunakan kata-kata baru sambil menggunakan imajinasi mereka.
Baca juga : Menyikat Gigi yang Benar Bisa Cegah Karies pada Anak
Kegiatan yang dipimpin oleh Prof Farida Kurniawati MSpEd PhD ini, efektif meningkatkan pengetahuan anak yang didapat dari video animasi sebagai media pembelajaran pengetahuan anak mengenai frekuensi, durasi, jadwal dan manfaat menyikat gigi yang baik. Selain itu program ini juga memberikan pemahaman anak akan pentingnya peran dan dukungan orangtua. Peningkatan pengetahuan anak diukur melalui tanya jawab satu persatu dengan anak menggunakan alat ukur yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, dari hasil analisa data terlihat peningkatan pengetahuan anak secara signifikan.
“Sebuah program kesehatan gigi berbasis teknologi digital yang bersifat menyenangkan, menekankan pengulangan dan reinforcement harian, melibatkan sekolah dan orang tua dipercaya dapat memberikan hasil yang bertahan dalam waktu lama, selain itu animasi disediakan agar anak dapat mencontoh gerakan – gerakan menyikat gigi yang benar” ungkap drg. Nila Alya Maulidina SpKGA MM, selaku Mahasiswa S2 Psikologi Terapan Anak Usia Dini, Fpsi UI.
“Saat ditanya apa yang dirasakan setelah menonton video, jawaban spontan anak-anak adalah senang, seru, ceria, jadi paham, gak sakit gigi lagi. Bahkan tidak hanya satu anak yang mencurahkan pengalaman buruknya waktu pernah sakit gigi seperti takut, gigiku pernah bengkak, dan mengatakan setelah bernyanyi dan menari bersama jadi merasa tidak takut lagi.” (Z-6)
Menjaga kesehatan gigi dan mulut penting dilakukan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang dapat timbul.
Lebih dari 56% masyarakat memiliki permasalahan gigi, tapi hanya 11,2% yang merawat gigi ke tenaga medis.
ADA sejumlah salah kaprah dalam merawat gigi, termasuk menyikatnya. Masih banyak masyarakat yang belum memahami dalam menjaga kesehatan gigi.
Plak tidak bisa hilang dengan berkumur saja, tetapi plak gigi bisa hilang dengan menyikat gigi.
Satu faktor yang membuat gigi anak-anak rapuh ialah kebiasaan menyikat gigi yang masih kurang.
Orangtua harus memastikan anak menggosok gigi minimal dua kali dalam sehari, saat pagi dan malam hari.
Lokakarya Konvensi Nasional Rancangan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (RKKNI) Bidang Penerjemahan diselenggarakan di Jakarta untuk menghasilkan naskah Bidang Penerjemahan.
Kemampuan Deva Mahenra dalam berbahasa Makassar dan Papua juga disebabkan masa kecilnya yang sempat tinggal di Makassar dan Papua.
Kemampuan ini sangat penting dalam konteks globalisasi dan kerja sama antarbangsa.
Kemendikbudristek memberikan penghargaan kepada 20 kepala daerah yang ikut berkontribusi dalam upaya melestarikan bahasa daerah lewat program revitalisasi bahasa daerah
Pemerintahan Presiden Javier Milei, seorang libertarian konservatif, telah mengeluarkan larangan terhadap penggunaan bahasa inklusif gender di angkatan bersenjata Argentina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved