Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam gelaran Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) memberikan penghargaan kepada 20 kepala daerah yang ikut berkontribusi dalam upaya melestarikan bahasa daerah lewat program revitalisasi bahasa daerah.
Daerah-daerah tersebut di antaranya Provinsi Bengkulu, NTB, Kabupaten Banyuwangi, Banggai, Lampung Barat, Ogan Komering Ulu Timur, Barito Utara, Timor Tengah Selatan, Kutai Kartanegara, Bulungan, Bener Meriah, Halmahera Selatan, Tapanuli Tengah, Kepulauan Aru, Bandung, Badung, Takalar, Kota Banjarmasin, Jayapura, dan Surakarta.
Sebagai salah satu penerima penghargaan, Bupati OKU Timur, Lanosin, mengaku sangat bangga. Ia senang bahasa Komering mampu mengharumkan Bumi Sebiduk Sehaluan di kancah nasional.
Baca juga : Dalam 4 Tahun, 70 Bahasa Daerah Berhasil Direvitalisasi
“Saya sangat bangga bahasa Komering bisa terpilih mendapatan penghargaan. Saya harap warga OKU Timur khususnya Komering, juga bangga bangga dan bersyukur dengan bahasa mereka,” ujar Lanosin melalui keterangan resmi, Sabtu (4/5).
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan revitalisasi bahasa daerah, bahasa Komering dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Itu berguna sebagai identitas bahasa daerah asli OKU Timur.
“Penuturan bahasa ibu merupakan wujud kebanggaan kita terhadap bahasa daerah. Untuk itu kedepan harus terus dìlestarikan dengan baik,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, Wakimin, mengungkapkan penghargaan itu bisa diraih berkat komitmen Pemkab OKU Timur yang terus konsisten melakukan revitalisasi bahasa komering.
Mulai dari pelaksaan revitasisasi, Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten dan provinsi, hingga pengimbasan kepada guru-guru. Selain itu, Pemkab OKU Timur melalui Disdikbud OKU Timur telah memasukan bahasa daerah Komering menjadi pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di sekolah-sekolah. (Z-11)
Untuk memperkaya tulisannya, ia mengumpulkan berbagai dokumen seperti manuskrip kuno berbahasa Belanda dan tulisan Barnes soal Edang.
Isu dalam rakor RBD di antaranya penganggaran, pengadaan guru PPPK bahasa daerah, penyiapan regulasi di daerah, dan kompleksitas penanganan bahasa.
FTBIN ini juga dikatakan telah menunjukkan bahwa pengetahuan kebahasaan masyarakat di Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan jumlah bahasa daerah yang ada di Indonesia.
MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengatakan dalam empat tahun berhasil 70 bahasa daerah di 226 kabupaten berhasil direvitalisasi.
FTBIN dilaksanakan sesuai Trisula Pendidilan Ki Hajar Dewantara yaitu pentingnya pendidikan di ranah keluarga, sekolah, dan lingkungan.
Lokakarya Konvensi Nasional Rancangan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (RKKNI) Bidang Penerjemahan diselenggarakan di Jakarta untuk menghasilkan naskah Bidang Penerjemahan.
Kemampuan Deva Mahenra dalam berbahasa Makassar dan Papua juga disebabkan masa kecilnya yang sempat tinggal di Makassar dan Papua.
Kemampuan ini sangat penting dalam konteks globalisasi dan kerja sama antarbangsa.
Pengetahuan anak akan perilaku menyikat gigi dengan baik dan benar pada usia dini menjadi sangat penting.
Pemerintahan Presiden Javier Milei, seorang libertarian konservatif, telah mengeluarkan larangan terhadap penggunaan bahasa inklusif gender di angkatan bersenjata Argentina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved