Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat memaknai peringatan Isra Mikraj 1445 Hijriah sebagai momentum untuk meningkatlan persatuan bangsa.
Puan juga menilai peringatan mukjizat di mana Nabi Muhammad SAW menerima perintah Salat lima waktu langsung dari Allah SWT itu dapat dijadikan sebagai pengingat bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas sebagai bangsa teladan.
"Isra Mikraj 2024 dapat menjadi momentum untuk meningkatkan persatuan bangsa. Sebagai Negara Ketuhanan, Indonesia harus bisa menjadi bangsa teladan,” kata Puan, Kamis (8/2).
Baca juga : 5 Hikmah dari Peristiwa Isra Mikraj bagi Kaum Muslim
“Bangsa teladan adalah bangsa yang lebih baik, toleran, dan cinta damai," lanjut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Puan pun mengingatkan pemerintah untuk menjadikan peringatan peristiwa besar bagi umat Islam ini sebagai momentum mewujudkan Indonesia untuk menjadi lebih baik. Khususnya dalam hal mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.
“Momen Isra Mikraj juga hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum bagi Pemerintah untuk memperbaiki diri dan semakin lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan untuk rakyat," ujar Puan.
Baca juga : Kapan Isra Mikraj 2024? Berikut Tanggal dan Hari Liburnya
Isra Mikraj merupakan peristiwa besar bagi umat Islam, yakni bagian kedua dari perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa hingga ke Sidratul Muntaha, hanya dalam satu malam. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menunaikan Salat lima kali sehari.
Menurut mantan Menko PMK tersebut, perintah Salat lima kali sehari adalah ibadah yang dilakukan umat Islam untuk terus-menerus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, Allah SWT. Puan juga berharap peringatan Isra Mikraj dapat diamalkan oleh umat muslim dalam kehidupan sehari-hari.
"Baik dalam menjaga hubungan dengan Allah (hablun minallah) dan menjaga hubungan antar sesama manusia (hablun minannas),” tuturnya.
Baca juga : Nabi Musa Menangis Sedih Bertemu Nabi Muhammad saat Isra Mikraj
Puan menyebut, hubungan antara umat dengan Allah merupakan kewajiban yang bersifat personal. Sementara untuk hubungan antar sesama manusia perlu dilakukan secara bersamaan antar-umat.
“Di tengah keberagaman yang ada di Indonesia, rasa saling menghargai dan menghormati, serta perdamaian dan toleransi antar sesama umat beragama menjadi faktor penting dalam menciptakan persatuan demi menjaga harmoni bangsa,” ungkap Puan.
Ditambahkannya, rasa perdamaian dan toleransi pun menjadi penting di tahun politik mengingat sebentar lagi Indonesia akan melakukan Pemilu. Puan berharap semua stakeholder dapat bergotong royong dalam mewujudkan Pemilu yang kondusif, dan menghindari adanya perpecahan.
Baca juga : Kepala Desa Setuju RUU Desa Disahkan Setelah Pemilu 2024
“Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kerja sama semua pihak, termasuk dari masyarakat itu sendiri. Dan tentunya integritas serta komitmen dari penyelenggara Pemilu, Pemerintah, dan pihak keamanan demi menjaga demokrasi Indonesia yang berkualitas,” sebut Cucu Bung Karno itu.
Peringatan Isra Mikraj 27 Rajab 1445 H yang berdekatan dengan pelaksanaan Pemilu 2024 pun diharapkan menjadi pengingat bagi semua elemen bangsa, khususnya umat Muslim. Terutama dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.
“Selamat memperingati Isra Mikraj tahun 2024. Dalam momentum yang mulia ini, mari kita tetap menjaga bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Meski ada perbedaan, tetap prioritaskan kerukunan dan persatuan. Mari kita tingkatkan kualitas demokrasi Indonesia dengan sikap yang kompeten dan terhormat,” tutup Puan. (RO/S-3)
Anies Baswedan merespons ucapan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, yang membuka peluang partainya mendukung dia kembali maju di Pilgub Jakarta
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan duka cita atas wafatnya Wakil Presiden (Wapres) ke-9 RI Hamzah Haz. Hamzah dinilai sebagai tokoh yang teduh dan merangkul.
Ketua DPR Puan Maharani menyatakan parlemen Indonesia menyambut baik putusan Mahkamah Internasional yang menyebut pendudukan Israel di tanah Palestina sebagai tindakan ilegal.
WAKIL Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhaimin Iskandar (Gus Imin) menyebut bahwa dirinya akan mengikuti upacara 17 Agustus 1945 di Jakarta atau daerah lain.
Ketua DPR, Puan Maharani, memperingatkan potensi dampak luas dari kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng bersubsidi, MinyaKita
PEMERINTAH silih berganti namun selama hampir 20 tahun sejak awal diajukan ke DPR pada 2004, Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT)
Bagaimana asbabun nuzul Surat Al-A'la, apa saja kandungan dan keutamaannya, serta teks sekaligus terjemahannya? Berikut uraiannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Imam Tirmizi meriwayatkan banyak hadis tentang fisik Nabi Muhammad SAW. Salah satunya tentang khatamun nubuwah atau cap/tanda kenabian pada diri beliau.
Surat yang terdiri atas 17 ayat ini termasuk dalam juz amma atau juz 30, Surat Makiyah, dan diturunkan setelah Surat Al-Balad. Arti Ath-Thariq ialah yang datang di malam hari, yakni bintang.
Surat Al-Buruj diturunkan setelah Surat Asy-Syams di Mekah sehingga tergolong Surat Makiyah. Ia diberi nama Al-Buruj, karena merujuk pada lafaz yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini.
Al-Insyiqaq berarti terbelah/terbagi yang diambil dari ujung ayat pertama. Surat yang terdiri atas 25 ayat ini termasuk Surat Makiyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Infithar.
AL-MUTHAFFIFIN merupakan surat ke-83 dalam juz 30 atau juz amma yang terakhir dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 36 ayat dan termasuk dalam golongan Surat Makiyyah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved