Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BERKAITAN dengan adanya el nino, sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami intensitas hujan lebih rendah dibanding tahun lalu pada musim penghujan 2023.
Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengungkapkan, wilayah yang akan mengalami penurunan intensitas hujan di antaranya Lampung, sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
“Walaupun el nino dapat mempengaruhi penurunan intensitas hujan pada musim hujan, tetapi potensi bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, banjir bandang, dan longsor masih berpotensi tinggi terjadi,” kata Andri saat dihubungi, Kamis (16/11).
Baca juga ; Masuk Musim Penghujan, BNPB Imbau Waspada Banjir Bandang di Area Bekas Karhutla
Menurut pengamatan BMKG, berdasarkan hasil monitoring ENSO dasarian 1 November 2023, menunjukkan indeks ENSO (+1.81), sedangkan IOD sebesar (+1.38). Kondisi IOD positif diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023. Sedangkan el niino Moderat diprediksi terus bertahan hingga Februari 2024.
Namun, masih ada beberapa wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan normal dan di atas normal. Adapun, beberapa wilayah Indonesia yang diprediksi mengalami intensitas hujan tinggi yaitu Aceh, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Papua.
Baca juga : BMKG Prediksi Februari 2024 Puncak Musim Hujan di DKI
Adapun, saat ini, BMKG menyatakan sebanyak 13% wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan. Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian kecil Bengkulu, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian Papua Barat dan sebagian Papua bagian tengah.
Untuk menghadapi musim penghujan, Andri mengimbau masyarakat melakukan kesiapan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi basah. Persiapan itu di antanya kesiapsagaan logisitik penyelamatan dan pasca bencana, membersihkan saluran air, memastikan aliran air tidak terhambat, dan menyimpan barang-barang berharga di tempat yang aman.
“Selain itu melakukan perencanaan evakuasi yang terorganisir saat terjadi bencana hidrometeorologis dengan mematuhi komando dari aparat pemerintah setempat,” kata Andri.
Di sampung itu, menjaga kesehatan, terutama pada musim hujan dengan peralatan pelindung seperti membawa payung dan jas hujan serta memperbanyak konsumsi makanan bergizi seperti buah, sayur-sayuran, dan vitamin dan air putih yang cukup.
“Selalu memantau info BMKG di berbagai kanal media, terutama media sosial terkait pemantauan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini berbasis dampak akan bencana hidrometeorologi,” pungkas Andri. (Z-5)
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Dalam sepekan ke depan masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia.
Hujan asam juga mengandung sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.
Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido mengatakan, musim hujan kembali terjadi di Palu akibatnya banyak ditemukan nyamuk pembawa vektor DBD.
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat terus meningkat sejak Januari hingga April selama musim penghujan.
Angin muson dibagi menjadi dua jenis yakni angin muson barat dan angin muson timur. Berikut penjelasan proses dari kedua jenis angin muson.
PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyampaikan pentingnya pencegahan dan inovasi teknologi dalam penanganan bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved