Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta rumah sakit (RS) nasional dapat semakin gencar melakukan deteksi dini atau skrining kesehatan sebagai langkah antisipatif menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker. Arahan tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara puncak peringatan HUT ke-30 RS Kanker Nasional Dharmais di Jakarta, Minggu (5/11).
"Saya yakin sekali kanker itu harus ditangani lebih dini. RS Kanker Nasional Dharmais harus membuat strategi nasional bagaimana caranya di seluruh Indonesia kanker ini bisa dideteksi jauh lebih dini. Kalau bisa 80% atau 90% dari semua penderita kanker di deteksi lebih dini," ujar Budi Gunadi.
Ia mengatakan dini kanker dapat dilakukan dengan beragam cara, mulai dari yang paling sederhana sampai yang sangat canggih.
Baca juga: Kanker Anak Leukima Mendominasi Kasus Kanker di Indonesia
"Alat perawatannya pasti kita sediakan untuk mereka. Kalau itu bisa dilakukan mudah-mudahan pasien kanker di Indonesia sebagian besar bisa sembuh dan masyarakat kita lebih produktif dan Indonesia jadi negara yang lebih sehat," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito mengatakan peringatan puncak HUT ke-30 ini menjadi momentum penting bagi RS Kanker Dharmais untuk menambah tiga layanan unggulan.
Baca juga: Kanker Anak Terus Meningkat, YKAI Akan Bangun Rumah Paliatif Anak
Pertama, Linac Elekta Synergy atau alat Radioterapi yang digunakan untuk membunuh sel kanker dengan metode sinar. Alat kedua yang diresmikan adalah SPECT-CT untuk mendiagnosis sel kanker dengan menggunakan nuklir. Ketiga, layanan genomik yang digunakan untuk menilai risiko seseorang terkena kanker. Selain itu, pemeriksaan genomik juga bisa digunakan untuk membantu diagnosis, menentukan jenis pengobatan yang lebih presisi serta memantau keberhasilan terapi pada pasien kanker.
"Dengan genomik ini, orang sehat diambil darahnya, diperiksa. Kita sekarang ada 113 panel dan itu bisa mendeteksi sembilan jenis kanker pada orang yang berpotensi. Jadi bisa diketahui sejak dini sebelum dia kena kanker," jelas Soeko. (Ant/Z-11)
Menteri Budi Gunadi Sadikin menegaskan pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof dr Budi Santoso dari jabatannya tidak ada hubungannya dengan dirinya.
Sempat merasa gagal menjadi Menteri Kesehatan lantaran banyak warga yang berobat ke luar negeri.
WNA yang bisa praktik di Indonesia berlaku untuk dokter spesialis dan subspesialis serta tenaga kesehatan dengan tingkat kompetensi tertentu.
Jika performa nakes kurang baik, maka solusinya evaluasi lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan yang bertugas menghasilkan nakes yang bermutu.
Naturalisasi dokter dengan memperbandingkan dengan Timnas sepak bola tidak tepat karena di bidang tersebut tidak ada uji kompetensi.
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membantah pemerintah menghapus pelayanan kelas 1, 2, dan 3 bagi pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan).
PP Kesehatan diterbitkan sebagai upaya langkah preventif dalam menjaga kesehatan masyarakat.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut aturan turunan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan akan kelar pada Agustus 2024
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai aturan pengawasan obat dan makanan sudah secara komprehensif diatur baik dalam undang-undang hingga peraturan turunan di bawahnya
DALAM upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menurunkan angka stunting maka bisa dimulai dari memastikan ketersediaan pelayanan kesehatan
Sebagaimana dokter Indonesia, dokter warga negara asing terdapat yang berkualitas, tapi yang sub standar juga ada.
DIREKTUR Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron mengatakan bahwa sistem KRIS tidak akan ada menghapus sistem kelas, melainkan bertujuan untuk menstandarisasi fasilitas ruang inap perawatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved