Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TAFSIR ayat akidah kali ini terkait penciptaan oleh Allah subhanahu wata'ala terhadap segala sesuatu dengan ukuran. Ini tertuang pada Surat Al-Qamar ayat 49.
Bagaimanakah tafsir Surat Al-Qamar ayat 49 tentang penciptaan segala sesuatu dengan ukuran? Berikut penjelasannya oleh Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
Innaa kulla syai in khalaqnaahu biqadar.
Baca juga: Tafsir Al-Anfal Ayat 17 terkait Usaha Manusia dengan Kehendak Allah
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan ukuran.
"Para ulama menafsirkan ayat ini dengan dua penafsiran," ungkap Asyari. Penafsiran pertama, segala sesuatu yang ada di alam semesta ini terjadi dengan ciptaan dan qadar Allah. Qadar berarti pengaturan sesuatu sesuai dengan ilmu dan kehendak Allah yang azali.
Karena itu, waspadalah terhadap kelompok qadariyah. Mereka mendustakan qadar. Mereka meyakini bahwa ada makhluk yang terjadi tanpa dengan taqdir Allah.
Baca juga: Tafsir Al-Baqarah Ayat 286 tentang Usaha Manusia dan Takdir Allah
Mendustakan qadar tergolong kekufuran. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَيْسَ لَهُمَا فِي الْإِسْلَامِ نَصِيبٌ الْمُرْجِئَةُ وَالْقَدَرِيَّةُ
Dua kelompok dari umatku yang keduanya tidak termasuk bagian dari Islam yaitu Al-Qadariyah dan Murji'ah. (HR At-Tirmidzi).
Baca juga: Tafsir Al-An'am Ayat 101 tentang Allah Pencipta Segala Sesuatu
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Setiap umat ada majusinya dan majusinya umat ini ialah orang-orang yang mengatakan, "Tidak ada qadar." (HR Abu Dawud).
Baca juga: Tafsir Ayat Allah Maha Kuasa terhadap Segala Sesuatu
Makna ayat di atas sejalan dengan firman Allah ta'ala pada Surat Al-Furqan ayat 2.
Wa khalaqa kulla syai in fa qaddarahuu taqdiiraa.
Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat 22: Tuhan Mustahil Berbilang
Penafsiran kedua yaitu semua makhluk--baik yang berada di alam bawah maupun alam atas--diciptakan oleh Allah dengan memiliki ukuran. Ayat ini semakna dengan firman Allah ta'ala pada Surat Ar-Ra'd ayat 8.
Wa kullu syai in 'indahuu bimiqdaar.
Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.
Baca juga: Ayat Kursi dengan Terjemahan dan Tafsir Sekilas
Berdasarkan ayat ini, tidak boleh diyakini bahwa Allah memiliki ukuran, baik kecil maupun besar. Keyakinan bahwa Allah memiliki ukuran menjerumuskan seseorang pada dua akidah menyimpang, yaitu:
a. Tasybih atau menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya dalam hal sama-sama memiliki ukuran. Akidah tasybih bertentangan dengan prinsip ajaran Islam.
Baca juga: Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah
b. Keyakinan bahwa Allah itu lemah/tidak Maha Kuasa. Logikanya, sesuatu yang memiliki ukuran pasti membutuhkan pada yang menjadikannya pada ukuran tersebut, karena sesuatu tidak menjadikan ukurannya sendiri. Sesuatu yang membutuhkan pada yang lain berarti lemah dan sesuatu yang lemah bukanlah Tuhan.
Demikianlah pembahasan tafsir ayat akidah kali ini. Semoga bermanfaat dan dapat dipahami. (Z-2)
Ada yang bertanya jika seseorang menikah lebih dari sekali lalu masuk surga nanti ia akan bersama pasangan yang mana? Ini jawaban dari Ning Imaz Fatimatuz Zahro.
Hasil penelitian dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menemukan bahwa hubungan seksual yang baik ialah setiap empat malam sekali.
Asmaul husna atau nama-nama terindah Allah yang akan dibahas kali ini yaitu Al-Muhshi (الْمُحْصِيُّ). Tahukah kamu makna Al-Muhshi sebagai salah satu asmaul husna dari Allah?
Dilihat dari asal mula kata, tawakal berasal dari bahasa Arab tawakkul yang berarti berserah atau bersabar.
Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab yang berarti sama dengan berusaha.
Istilah zabur berasal dari kata Ibrani, zimra, bermaksud lagu atau musik.
ISLAM berkemajuan dalam tulisan ini mengacu pada Risalah Islam Berkemajuan (RIB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang disahkan dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta.
Jika salah satu di antara keduanya belum beragama Islam, pasangan tersebut haruslah bersedia masuk ke dalam agama Islam untuk menyempurnakan pernikahan yang dilangsungkan.
Baznas dan Poroz tidak hanya berkolaborasi dalam program Z-Auto, dan program lainnya saja, tetapi juga melakukan sertifikasi terhadap amil-amil zakat yang ada di bawah naungan Poroz.
Imam Tirmizi meriwayatkan banyak hadis tentang fisik Nabi Muhammad SAW. Salah satunya tentang khatamun nubuwah atau cap/tanda kenabian pada diri beliau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved