Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
NEGARA-negara di dunia termasuk Indonesia tengah dihadapkan pada ancaman perubahan iklim. Suhu global naik signifikan menyebabkan salju mencair di Antartika dan air laut naik. Jika dibiarkan, bahkan Jakarta pada beberapa tahun mendatang terancam akan tenggelam.
Anggota Komite Eksekutif Majelis Hukama Muslimin (MHM) Dr TGB M Zainul Majdi mengingatkan para pemuda akan bahaya ancaman perubahan Iklim. Menurutnya, negeri ini sedang menyongsong Indonesia Emas. Namun, Indonesia emas tidak akan terwujud jika buminya hancur, jika Indonesia rusak.
"Indonesia emas akan ada kalau buminya tetap ada, kalau Indonesia tetap ada," pesan TGB, panggilan akrabnya, di hadapan ribuan anak muda yang memadati ruang Islamic Book Fair di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (22/9).
Pesan ini disampaikan TGB dalam diskusi dan bedah buku Generasi Terakhir: Aktivisme Dunia Muslim Mencegah Perubahan Iklim dan Kepunahan Lingkungan Hidup yang ditulis oleh Dr Fachruddin M Mangunjaya. "Kalau kita ingin masa depan yang baik, salah satu syaratnya adalah kita jaga baik-baik bumi Indonesia," sebut TGB.
baca juga: MHM Hadirkan Buku Bertema Toleransi, Koeksistensi, Islam dan Politik di IBF 2023
Kenapa bumi harus dijaga? TGB menjelaskan bahwa bumi itu satu. Al-Qur'an menjelaskan bahwa pergantian bumi menjadi tanda kiamat. Karenanya, sebelum kiamat, bumi harus dijaga karena itu adalah modal bagi manusia.
"Tanah Indonesia adalah modal untuk segalanya, beribadah, bekerja, membangun, berkarir, menyiapkan masa depan. Kita punya satu modal, namanya bumi," pesan TGB.
"Banyak yang memuji Indonesia sebagai potongan surga. Tokoh agama dunia, termasuk Grand Syekh Al-Azhar dan Majelis Hukama Muslimin, semua menyuarakan agar Indonesia sebagai negara muslim terbesar dengan segala potensinya tetap bisa dijaga dan dirawat sehingga bisa menghadirkan kemaslahatan dari generasi ke generasi," sambungnya.
Mulai dari diri
Lantas apa yang bisa dilakukan pemuda Indonesia? TGB menggarisbawahi bahwa generasi muda adalah aktor terpenting dalam merawat masa depan Indonesia agar lebh indah, subur, dan baik.
Kepada para pemuda Indonesia, TGB berpesan dengan menyitir pesan Nabi, "Mulailah melaksanakan sesuatu yang baik dari dirimu dan dari orang orang yang terdekat denganmu," ujarnya.
TGB mengajak para pemuda untuk merawat lingkungan mulai dari diri sendiri dan dari hal kecil. Misalnya, dalam pola konsumsi keseharian, dengan menurangi penggunaan bahan plastik, serta lebih memperhatikan kelestarian lingkungan.
"Mari mulai dari diri kita. Bangun keseharian kita dengan pola yang ramah lingkungan, tidak membebani ekosistem. Potong satu pohon, tanam dua pohon," sebutnya.
Jangan berlebihan
Upaya lain yang bisa dilakukan dalam merawat lingkungan, kata TGB, adalah tidak berlebihan, baik dalam makan, minum, menggunakan air, dan gaya hidup. "Pastikan air digunakan secara efisien, termasuk saat berwudu," sebutnya.
TGB menyitir salah satu pesan Nabi kepada para sahabat. Diriwayatkan, suatu hari Nabi melihat sahabat berwudu dengan cara berlebihan. Nabi lalu melarang dan berpesan agar jangan berlebih-lebihan. Meski berwudu di sungai yang mengalir, sumber air juga harus tetap dijaga.
"Pakai air secukupnya. Konsumsi jangan berlebihan. Gunakan bahan baku ramah lingkungan. Insya Allah itu bagian ibadah dan menjaga amanah untuk merawat bumi," tandasnya. (N-1)
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
LOCAL Conference of Youth Indonesia 2024 mengadakan pre-event dengan tema Youth Synergy in Local Conference of Youth Indonesia di Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
DEPARTEMEN Lingkungan Hidup BEM Universitas Indonesia 2024 menggelar kegiatan The 13th UI YEA yang dilaksanakan pada 21-30 Juni 2024, di Desa Ujungjaya, Ujung Kulon, Banten.
Pada 8 Juli 2024, kualitas udara Jakarta dikategorikan sedang dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) 98 dan konsentrasi PM2,5 29,8 mikrogram per meter kubik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved