Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DUA film terpilih Festival Film Bulanan Lokus 7 telah resmi diumumkan. Film terpilih pertama diraih oleh film ‘Titip Sendal’ karya sutradara Riqhi Alvin Sani, produksi Historia Kreator, asal Pontianak, Kalimantan Barat.
Salah satu tim kurator Festival Film Bulanan yang juga merupakan Senior Business Development Manager of IDN Media, Rahma Guntari, mengatakan film ‘Titip Sendal' adalah film yang sangat berkesan.
“Film ‘Titip Sendal', buat aku itu film berkesan banget. Film ini simpel. Ceritanya orang mau vaksin, titip sendal. Mungkin enggak cuma di Kalimantan yang melakukan hal itu, tapi dia (tim film ‘Titip Sendal’) bisa mengolah ide ini menjadi sesuatu yang menarik," jelasnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Sineas Kalimantan Partisipasi di Festival Film Bulanan
"Adegan-adegannya juga bagus menurutku. Smooth banget sih, filmnya. Enjoyable untuk ditonton. Itulah alasan mengapa aku memilih film ini menjadi nomor 1,” kata Rahma.
Sementara Film Terpilih kedua diraih oleh film ‘Panen', karya sutradara Garry Cantona, produksi Miopi Pictures, asal Berau, Kalimantan Timur.
Cerita Film 'Panen' Buat Penasaran
Rahma berpendapat film ‘Panen', dari segi cerita membuat penasaran dan ingin terus menonton hingga akhir cerita.
Baca juga: Dukung Ekosistem Perfilman, Sandiaga Uno Hadirkan Sinema Keliling di Medan
“Film Panen memiliki gagasan yang besar banget, tapi justru sebagai penonton aku enggak bisa baca ini film, ceritanya tentang apa, sih? Oh, ternyata ceritanya tentang ini pada at the end di filmnya. Mmm, ternyata bagus, ya," tutur Rahma.
"Dikarenakan enggak bisa baca dan dibuat penasaran, itu sih, yang bikin aku mencoba menonton terus sampai akhir. Alurnya yang tidak terbaca dan buat penasaran, itulah alasan kenapa memilih film ini,” ungkap Rahma.
Menurut Dosen Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta serta Resensator Film, Mohamad Ariansah, yang juga menjadi salah satu tim kurator Festival Film Bulanan, film-film di lokus 7 secara keseluruhan karya-karyanya menarik dan memiliki kecenderungan menggerakkan dunia.
Baca juga: Sandiaga Uno Optimis Film Terpilih Festival Bulanan Lokus 6 Bisa Mendunia
“Secara umum lokus Kalimantan itu kalau aku resumekan, film-filmnya ambisius. Film-filmnya punya gagasan besar. Kalimantan ini menarik karena karya-karya filmnya memiliki kecenderungan menggerakkan dunia," kata Ale, sapaan dari Mohamad Ariansah.
"Mereka (para kreator film di Kalimantan) semacam punya keunikan sendiri. Mereka berani bicara mengenai gagasan besar tentang ekologi dan isu-isu yang ada di dunia seperti isu eksploitasi hutan, isu tentang pembangunan, suara dari kultur dayak, dan lain sebagainya,” papar Ale.
Bagi Ale, kedua film terpilih adalah tawaran yang terbaik dari lokus 7 ini. “Film ‘Titip Sendal’ dengan tema yang familiar sehingga memiliki kesan remeh-temeh, tapi justru bisa memberikan kesan akrab bagi kita berlima (semua tim kurator),” ujar Ale.
"Sementara film ‘Panen' memiliki cerita yang lebih kompleks. Film ini bagus dan proper untukku,” imbuh Ale.
Hal senada juga diungkapkan oRahabi Mandra, sutradara dan penulis naskah yang turut menjadi kurator,
“Film ‘Panen’, kualitas plot twist yang seringkali diharapkan ada di dalam sebuah film pendek berhasil dihadirkan oleh pembuatnya.
"Kaidah visual dan pemilihan shot juga apik. Bila saja ketekunan dalam melakukan pendalaman akting lebih hadir selama prosesnya, film ini bisa tampil lebih memukau lagi”, tutur Rahabi.
Kedua Film Terpilih Diharap Go International
Atas terpilihnya kedua film ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan selamat dan berharap bisa mengangkat eksistensi pelakunya hingga go international.
“Selamat kepada tim produksi film ‘Titip Sendal’ dan ‘Panen’. Semoga kedua Film Terpilih dari lokus Kalimantan ini bisa mengangkat eksistensi pelaku ekonomi kreatif di sektor perfilman tanah air, khususnya film pendek hingga go international, ya!.” puji Sandiaga.
Baca juga: Festival Film Bulanan, Sandiaga: Kompetensi Sineas Lokal Harus Dikembangkan
Menparekraf lebih lanjut menjelaskan kalau tim produksi dari dua Film Terpilih dan para kreator film pendek di Kalimantan adalah contoh anak-anak muda yang sangat menginspirasi.
“Mereka contoh anak-anak muda yang sangat menginspirasi. Harapannya agar teman-teman Milenial dan Gen Z terus produktif dan inovatif sehingga lapangan kerja tercipta dan ekonomi terus membaik,” jelas Sandiaga .
Sebagai bentuk apresiasi dari Kemenparekraf, bagi kedua Film Terpilih akan mendapat sertifikat, suvenir, kesempatan mengikuti workshop perfilman, dan menjadi nominasi di malam penganugerahan Festival Film Bulanan yang diselenggarakan pada bulan Desember.
Baca juga: Festival Film Bulanan, Sandiaga: Kompetensi Sineas Lokal Harus Dikembangkan
Selain itu, sebagai bagian dari eksibisi, akan ada penayangan poster digital di sejumlah area Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan penayangan film di acara ‘Sinema Keliling’, bioskop maupun OTT.
Sandiaga juga mengajak para sineas yang berada di seluruh Sulawesi agar mempersiapkan diri karena pendaftaran Lokus 8 akan dibuka pada tanggal 2 September mendatang.
“Persiapkan karya terbaik kalian, jangan lupa update terus informasinya di akun Instagram @festivalfilmbulanan dan website festivalfilmbulanan.com. Karena Mahakarya akan selalu menemukan jalannya,” pesan Sandiaga. (RO/S-$)
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).
Menparekraf mengeklaim sudah banyak investor dari Amerika, Eropa, Timur Tengah yang mulai melirik kebijakan golden visa di Tanah Air. Katanya, para investor asing tersebut sudah bertanya
Sandi mendukung para kontestan lain untuk keberlanjutan Jabar lebih baik.
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaprekraf), Sandiaga Uno berkunjung ke salah satu Kawasan Koordinatif Badan Pelaksana Otorita Borobudur yaitu Kabupaten Wonosobo.
PKB mengaku ada usulan dari kader agar mengusung politikus PPP Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal calon gubernur (cagub) pada Pilgub Jawa Barat 2024.
Desa Wisata Wanurejo berhasil masuk dalam 50 besar Desa Wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, bersaing dengan ribuan desa lainnya di Indonesia.
Tayang dua hari di BIFAN, yakni 6 dan 10 Juli, pada dua pemutaran itu tiket film yang dibintangi Devano Danendra dan Keisya Levronka itu laris manis.
Festival Film Alternativa bertujuan memberikan penghargaan atas dampak sosial dari film-film industri yang sedang berkembang, di Indonesia acara ini akan digelar pada akhir November 2024.
Penikmat film dan pelajar di Indonesia dapat mengasah energi kreatif mereka dengan mengikuti masterclass yang diadakan dengan pakar dari Australia.
Pada MdF tahun ini, tentu lebih spesial karena lima produser Indonesia terseleksi masuk dalam Producers under the Spotlight di program Producers Network.
Digarap selama lima tahun, Oma diproyeksikan rampung pada awal 2025, jika memang bertemu dengan kolaborator baru untuk mewujudkan film tersebut.
Project Market menjadi salah satu fokus program yang didesain sebagai platform penghubung antara bakat-bakat baru di bidang perfilman dengan para profesional industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved