Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan pemberian 4 macam vaksin atau imunisasi pada anak usia 2 bulan dinyatakan aman dan orangtua tidak perlu khawatir.
"Nantikan anak usia 2 bulan itu akan menerima beberapa jenis vaksin seperti rotavirus (RV), PCV, Hepatitis B, dan DPT. Namun orangtua tidak perlu takut," kata Nadia saat dihubungi, Selasa (15/8).
Kajian tersebut sudah dilakukan oleh Indonesia Technical Advisory Group of Imunization (ITAGI) dan dinyatakan aman diberikan pada anak usia 2 bulan.
Baca juga: Seluruh Bayi akan Mendapatkan Imunisasi Tetes Rotavirus
"Sudah diberikan rekomendasinya oleh ITAGI dan tidak masalah untuk pemberian vaksinasi pada usia 2 bulan dengan diberikan vaksin 3 hingga 4 macam vaksinasi. Karena bagaimana pun ini juga masih aman bermanfaat untuk melindungi kematian dari pada anak," ujarnya.
Saat ini, berdasarkan data dari BPS 2022, angka kematian anak di Indonesia mencapai 16,85 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih dikejar pemerintah untuk diturunkan setiap tahunnya. Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024 yakni 10 per 1.000 kelahiran hidup.
"Angka kematian bayi dan balita masih tinggi kita harus menurunkan angka kematian bayi dan balita selain angka kematian ibu. Jadi di usia 2 bulan itu akan diberikan vaksin DPT, Hepatitis B, PCV, dan RV," pungkasnya.
Baca juga: Kemenkes Canangkan Perluasan Imunisasi HPV Gratis
Saat ini terdapat 14 imunisasi wajib pada anak antara lain Hepatitis B, Bacillus Calmette–Guérin (BCG), Polio, DPT, Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV), Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), Influenza, Japanese Encephalitis (JE), Tifoid, Rotavirus (RV), Campak atau MR, Human Papillomavirus (HPV), Haemophilus influenzae tipe B (HiB), dan Varisela. (Z-1)
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
SAAT ini tak sedikit masyarakat yang masih merasa ragu untuk membawa anaknya mendapatkan vaksin polio. Salah satunya karena masih maraknya mitos-mitos seputar vaksin polio untuk anak.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.Â
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
Mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang masih melanda beberapa wilayah di Indonesia, Kementerian Kesehatan menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 provinsi.
Imunisasi polio aman untuk diberikan kepada anak berkebutuhan khusus, termasuk yang mengalami gangguan perilaku seperti autisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved