Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TAHUKAH Kamu susu soya atau susu kedelai sudah dikenal manfaatnya sejak lama? Selain menjadi susu nabati pertama yang menyediakan nutrisi ketika suplai susu sapi tidak mencukupi, susu soya juga sering dijadikan alternatif untuk anak yang alergi atau tidak cocok dengan susu sapi.
Seperti namanya, susu soya adalah susu yang dibuat dari soya atau kacang kedelai yang digiling dan direbus. Susu soya murni bisa dikonsumsi orang dewasa dan bisa membawa banyak manfaat.
Susu soya juga terdapat berbagai nutrisi lainnya yang bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi dan anak, seperti asam lemak omega-3, asam lemak omega-6, vitamin, serat, dan mineral.
Baca juga: Susu Oat Ternyata Belum Tentu Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Susu soya umumnya dikonsumsi anak di atas 1 tahun dengan kondisi intoleransi laktosa, alergi terhadap protein susu sapi, dan anak vegetarian. Kendati demikan, susu formula soya juga baik untuk dikonsumsi oleh anak yang tidak memiliki alergi apa pun.
Baca juga: Susu Soya Baik untuk Anak dengan Riwayat Alergi Susu Sapi
Kandungan serat yang tinggi dalam susu soya baik bagi kesehatan saluran pencernaan anak. Serat bermanfaat untuk menjaga jumlah bakteri baik di usus, menjaga kualitas tinja, dan mempermudah buang air besar. Meski begitu, tidak semua susu soya mengandung banyak serat. Oleh karena itu saat membeli susu, pastikan Bunda memilih susu formula soya yang tinggi serat. Bunda bisa melihat informasi ini di label informasi gizi pada kemasan susu.
Asam lemak omega-3 dan omega-6 yang tinggi dalam susu soya sangat baik untuk perkembangan otak anak. Kedua jenis asam lemak dalam susu soya ini dipercaya mampu meningkatkan kemampuan kognitif anak, misalnya dalam hal berkonsentrasi dan mengingat.
Kandungan kalsium dan vitamin D yang ada pada susu soya bermanfaat bagi pertumbuhan tulang anak. Asupan kalsium yang cukup pada masa kanak-kanak dapat menjadi fondasi untuk tulang yang sehat dan kuat bagi anak nantinya. Selain itu, asupan kalsium dan vitamin D yang cukup juga dapat menghindarkan anak dari rakitis.
Susu soya yang tinggi serat diketahui lebih berpengaruh baik terhadap pertumbuhan bakteri baik pada usus. Hal ini karena kandungan serat pada susu soya dengan formulasi khusus bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri baik.
Bakteri baik usus dapat memberikan dampak yang besar terhadap kekebalan tubuh anak, di antaranya menjaga keseimbangan sel-sel imun, serta memproduksi asam lemak, asam amino, dan vitamin yang semuanya dapat meningkatkan fungsi sistem imun.
Tahukah, kamu? Kekurangan zat besi ternyata dapat mengganggu pertumbuhan si Kecil dan berdampak buruk bagi fungsi kognitifnya. Zat besi merupakan mineral penting yang berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah. Sel darah merah bertugas mengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh.
Tubuh kemudian akan menggunakan zat besi untuk menghasilkan lebih banyak asupan darah. Jika tubuh si Kecil kekurangan zat besi, maka ia berisiko mengalami anemia yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang si Kecil. Tentu kalian tidak ingin hal ini terjadi, bukan?
Nah, memberikan susu Bebelac Gold Soya dapat menambah asupan zat besi pada si Kecil. Dengan asupan zat besi yang cukup ini, tumbuh kembang serta fungsi kognitif si Kecil bisa berjalan optimal.
Jika si kecil memiliki gejala itoleransi laktosa, maka susu soya bisa menjadi pilihan kalian. Susu Soya tentu tidak mengandung laktosa susu, sehingga susu soya sangat disarankan bagi anak-anak yang mengalami itoleransi laktosa. Namun susu soya disarankan untuk diberikan pada anak usia di atas satu tahun, sesuai dengan perkembangan organ tubuh si Kecil dan kemampuannya mencerna susu soya.
Apabila si kecil memiliki alergi terhadap susu sapi, kalian bia memberikan si Kecil susu soya ini. Susu Soya ini bisa menjadi laternatif pengganti susu sapi untuk anak agar nutrisi harian unyuk tumbuh kembangnya tetap terpenuhi dengan baik. (Z-3)
Konsumsi susu sapi memang sudah menjadi bagian dari menu harian banyak orang. Tapi tidak dipungkiri ada banyak orang yang tidak bisa mengkonsumsi nya diakibatkan berbagai hal.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Budi Setiabudiawan mengungkapkan bahwa prevalensi anak Indonesia yang mengalami alergi susu sapi (ASS) mencapai 0,5 hingga 7,5 persen.
Alergi susu sapi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang dimiliki anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi.
Risiko alergi pada anak yang masih sering terjadi ternyata belum diikuti dengan pemahaman serta penanganan alergi yang tepat dari orangtua.
DOKTER spesialis anak menyampaikan bahwa anak yang telah didiagnosis alergi susu sapi tidak boleh diberi susu kambing maupun produk turunannya.
KASUS alergi susu sapi (ASS) pada anak sangat penting untuk menjadi perhatian bagi orangtua. ASS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protei
Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mencerna laktosa, yaitu gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya, karena kekurangan enzim laktase.
Penyebab obesitas sebenarnya bukanlah susu, melainkan asupan makan yang berlebih, termasuk pola hidup yang tidak aktif.
Pada penderita intoleransi laktosa, tubuh tidak menghasilkan enzim laktase dalam jumlah yang cukup. Laktosa yang tidak tercerna, masuk ke usus besar dan terfermentasi oleh bakteri.
Dokter spesialis gizi klinik, dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, mengatakan mitos bahwa minum susu di malam hari membuat kita jadi gemuk.
Jika ada salah satu organ pencernaan yang bermasalah atau terganggu, akan mempengaruhi kerja dari sistem pencernaan manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved