Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DUA film terpilih Festival Film Bulanan Lokus 6 sudah resmi diumumkan. Film Terpilih pertama diraih oleh film berjudul ‘Setelah Kita Menangis’ karya Sutradara Fani Atma Wijaya asal Palembang dan film terpilih kedua diraih oleh film ‘Pabaruak’ karya Sutradara Indah Septy Elliyani asal Batusangkar, Sumatra Barat.
Salah satu tim kurator yang juga selaku Senior Business Development Manager of IDN Media, Rahma Guntari mengapresiasi karya para peserta.
“Lokus 6 ini bagus-bagus dan lebih prepare dari semua sisi. Dari segi cerita seperti gagasan, storytelling, dan voice-nya sudah prepare dengan baik. Beberapa film juga seperti sudah tahu mau dibawa untuk ke ajang festival luar negeri,” ujar Rahma dalam keterangan, Senin (24/7).
Baca juga: Program Sinema Keliling Dorong Perkembangan Ekosistem Perfilman Nasional
Untuk kedua film terpilih sendiri, Rahma berpendapat, film-film yang terpilih adalah film nan dapat dinikmati.
Kedua Film Terpilih Enak Dinikmati
“Kedua film ini enak dinikmati. Bagus dua-duanya. Ide ceritanya tergambarkan dari visualnya sendiri. Baik itu dari narasinya, estetikanya, dan storytelling-nya,” ucap Rahma.
Satu suara dengan Rahma Guntari, kurator Mohamad Ariansah yang juga sebagai dosen film dan televisi serta resensator film menyampaikan lokus 6 ini lumayan oke dan jauh lebih baik dibandingkan lokus sebelumnya.
Baca juga: Film Jiwa Jagad Jawi Raih 4 Penghargaan Internasional
“Jauh dibandingkan sama bulan lalu. Kalau nyari film untuk dibawa ke luar negeri, dari lokus ini lumayan oke,” ujar Ale (sapaan akrab Mohamad Ariansah).
Menurut Ale, cara penyampaian ceritanya (storytelling-nya) canggih. “Aku suka Pabaruak. Level storytelling-nya sudah bukan lagi masuk ke fisik tapi metafor dan ironi gitu. Buat aku canggih cara penyampaian ceritanya,” tutur Ale.
Sementara untuk film ‘Setelah Kita Menangis’, Ale mengungkapkan tim produksi memiliki kekuatan di pengadeganan.
"Kesadaran bagaimana di dalam visual bukan hanya bicara kekuatan tentang kamera saja, kekuatan editing saja, tapi koreografi pemain di setting sedemikian rupa dan relasi antar karakternya baik”, ungkap Ale.
Baca juga: Festival Film Bulanan, Sandiaga: Kompetensi Sineas Lokal Harus Dikembangkan
Sutradara dan penulis skenario, Rahabi Mandra, yang di Festival Film Bulanan ini juga sebagai kurator menyatakan kedua film ini memiliki keunggulan tersendiri.
“Mereka (kedua Film Terpilih) memiliki kaidah-kaidah visual dan penggunaan audio yang baik. Lalu bagaimana mereka mencoba men-challenge secara teknis tentang pembuatan film bahwa ada perspektif, kita bisa main foreground, main tengah, main background, itu bisa dimainkan lagi," jelasnya.
"Bahwa stage itu bukan cuma tentang editing doang tapi ada staging an action itu bisa lebar. Kemudian men-challenge lagi bahwa kita bisa menggunakan binatang, itu enggak mudah juga untuk men-direct binatang," ucap Abi.
"Jadi capaian-capaian ini hanya bisa dihasilkan dengan konsistensi dan komitmen yang tinggi. Saya rasa mereka melakukan itu dengan baik,” jelas Abi.
Sandiaga Uno Beri Apresiasi
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menperakraf) Sandiaga Uno memberikan apresiasi kepada tim produksi film ‘Setelah Kita Menangis’ dan ‘Pabaruak’ karena sudah menghasilkan karya luar biasa.
“Kami ingin memberikan apresiasi kepada kedua film terpilih Festival Film Bulanan lokus 6. Bangga sama kreator film pendek Tanah Air yang sudah menghasilkan karya yang baik dan disiapkan untuk dibawa ke kancah internasional," ujarnya.
"Ini menjadi bukti bahwa pelaku kreatif kita punya bakat yang luar biasa dan bisa mendunia,” kata Sandiaga Uno, Senin (24/7/2023) dalam keterangannya.
Baca juga: 5 Tokoh Legendaris Perfilman Indonesia Bakal Hiasi Walk of Fame Jababeka Movieland
Sebagai bentuk apresiasi dari Kemenparekraf, bagi kedua film terpilih akan mendapat sertifikat, suvenir, kesempatan mengikuti workshop perfilman, dan menjadi nominasi di malam penganugerahan Festival Film Bulanan yang diselenggarakan pada bulan Desember.
Selain itu, sebagai bagian dari eksibisi, akan ada penayangan poster digital di sejumlah area Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan penayangan film di acara ‘Sinema Keliling’, bioskop maupun media Over The Top (OTT).
Sandiaga Uno juga mengimbau para sineas yang berada di Kalimantan agar mempersiapkan diri karena pendaftaran Lokus 7 akan dibuka pada tanggal 2 Agustus mendatang.
Sandiaga Uno mengajak pihak yang tertarik untuk berkompetisi dengan karyanya bisa mengecek informasi di akun Instagram @festivalfilmbulanan dan website festivalfilmbulanan.com. (RO/S-4)
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).
Menparekraf mengeklaim sudah banyak investor dari Amerika, Eropa, Timur Tengah yang mulai melirik kebijakan golden visa di Tanah Air. Katanya, para investor asing tersebut sudah bertanya
Sandi mendukung para kontestan lain untuk keberlanjutan Jabar lebih baik.
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaprekraf), Sandiaga Uno berkunjung ke salah satu Kawasan Koordinatif Badan Pelaksana Otorita Borobudur yaitu Kabupaten Wonosobo.
PKB mengaku ada usulan dari kader agar mengusung politikus PPP Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal calon gubernur (cagub) pada Pilgub Jawa Barat 2024.
Desa Wisata Wanurejo berhasil masuk dalam 50 besar Desa Wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, bersaing dengan ribuan desa lainnya di Indonesia.
Tayang dua hari di BIFAN, yakni 6 dan 10 Juli, pada dua pemutaran itu tiket film yang dibintangi Devano Danendra dan Keisya Levronka itu laris manis.
Festival Film Alternativa bertujuan memberikan penghargaan atas dampak sosial dari film-film industri yang sedang berkembang, di Indonesia acara ini akan digelar pada akhir November 2024.
Penikmat film dan pelajar di Indonesia dapat mengasah energi kreatif mereka dengan mengikuti masterclass yang diadakan dengan pakar dari Australia.
Pada MdF tahun ini, tentu lebih spesial karena lima produser Indonesia terseleksi masuk dalam Producers under the Spotlight di program Producers Network.
Digarap selama lima tahun, Oma diproyeksikan rampung pada awal 2025, jika memang bertemu dengan kolaborator baru untuk mewujudkan film tersebut.
Project Market menjadi salah satu fokus program yang didesain sebagai platform penghubung antara bakat-bakat baru di bidang perfilman dengan para profesional industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved