Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
USAI menggelar Workshop “Menuju Industri Perfilman” di empat kota yakni Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Mataram, kini Festival Film Bulanan mengadakan workshop di Kota Jambi, pekan lalu.
Dalam keterangan, Senin (17/7), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kompetensi sineas lokal supaya menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.
“Sampai hari ini kami terus berupaya mendorong sineas-sines lokal agar naik kelas dan mendapatkan kesempatan yang sama," kata Sandiaga.
Baca juga: Sandiaga Uno: Saatnya Sineas di Pulau Sumatra Berkarya dan Ambil Peluang
"Melalui kegiatan workshop ini diharapkan bisa menambah literasi, semakin melek industri, dan meningkatkan produktivitas sehingga nantinya mereka bisa menghidupkan ekosistem perfilman, menghasilkan nilai ekonomi, serta berdampak positif untuk masyarakat luas,” jelas Sandiaga.
Workshop yang berlangsung selama tiga hari di Kota Jambi diikuti oleh perwakilan komunitas film asal Bandar Lampung, Bengkulu, Jambi dan sekitarnya.
Hadirkan Pelaku Industri Perfilman Nasional
Selama mengikuti kelas, peserta saling bertukar pikiran dan pengalaman dengan para pelaku industri perfilman nasional seperti Jeihan Angga (sutradara dan penulis naskah), Abdul Manaf (produser), Greg Arya (editor), dan Ezra Tampubolon (pengarah artistik).
Baca juga: Tinah Buys Cigarettes Jadi Juara Pertama EoS SFPP 2023
Turut hadir pula perwakilan Founder Festival Film Bulanan, Vera Damayanti, serta perwakilan dari FlipFlop TV, Indra Agus Rahman dan Akbar Rusdi yang akan memberi pendanaan dan pendampingan produksi bagi proposal film terpilih.
Selain dikenalkan dengan dunia industri perfilman, para peserta workshop juga diberi edukasi bagaimana membuat proposal film, mendistribusikan film, merancang film yang bisa dipasarkan, budgeting, sampai proses pitching.
Salah satu peserta workshop, Rudi Hariandi perwakilan dari Forum Film Merangin merasakan langsung manfaat setelah mengikuti workshop ini,
Baca juga: Gelar Sinema Keliling di Lombok, Sandiaga: Menonton Film Harus Terus Dikembangkan!
“Manfaat yang saya dapatkan setelah mengikuti workshop Festival Film Bulanan ini yang pertama sudah mengubah mindset saya, kedua workshop ini bisa mempertemukan kami para komunitas film yang tersebar di Jambi”, ujar Rudi.
Hal senada juga diungkapkan Azzam Rabbani dari Lunar Indonesia asal Bengkulu, “Jujur untuk mencari kelas workshop secara gratis itu susah, kalau pun gratis itu ilmunya ecek-ecek, standar, yang udah pernah kita tahu," katanya.
"Nah workshop ini bisa dibilang gratis dan luar biasa, materi-materinya asyik, mengubah paradigma tentang film itu sendiri,” ungkap Azzam.
Baca juga: Festival Film Bulanan, Sandiaga Yakin Sineas Lokal Buat Karya Bertaraf Internasional
Sementara bagi Muhammad Husni, dari CV Turion Kreatif merasa workshop kali ini sangat berbeda dari yang sebelum-sebelumnya.
"Biasanya kita belajar tentang teknis, bagaimana cara membuat film, kalau di sini kita melihatnya dari sisi yang berbeda, bagaimana film bisa mempunyai nilai jual,” ucap Husni.
Sependapat dengan Husni, peserta dari Forum Film Jambi, Fikri Nuril Huda, mengatakan workshop ini bagus dan sangat bermanfaat terutama bagi sineas lokal,
“Kita enggak lagi diajarin bagaimana cara membuat film, tapi lebih ke bisnisnya, karena menurut saya itu yang penting, percuma kita bisa buat film tapi tidak bisa membisniskan/mendistribusikannya”, tutur Reza.
Semangat dan antusiasme peserta juga dirasakan oleh Ezra Tampubolon selaku pemateri. “Hari ini kelasnya seru banget, pesertanya antusias, banyak yang nanya, seneng sih liat semangat dan antusiasme teman-teman itu tentang film khususnya artistik,” kata Ezra.
Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Sineas Lokal Tunjukkan Kekhasan Daerah dalam FFB
Dalam sambutannya, Mohammad Amin selaku Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf berharap Workshop Festival Film Bulanan ini menjadi trigger untuk mendukung sineas di daerah agar lebih percaya diri, berani menggali dan mengelaborasi nilai-nilai kearifan lokal yang universal,.
"Cerita menarik yang relate dengan kehidupan dan potensi kreatif lokal yang dimiliki untuk diangkat dalam karya-karya filmnya sehingga berdampak pada munculnya gelombang tren inovasi karya film yang unik, autentik dan berdaya saing tinggi sehingga memperkuat ekosistem film Indonesia baik dari sisi supply maupun demand,” tutur Mohammad Amin. (RO/S-4)
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).
Menparekraf mengeklaim sudah banyak investor dari Amerika, Eropa, Timur Tengah yang mulai melirik kebijakan golden visa di Tanah Air. Katanya, para investor asing tersebut sudah bertanya
Sandi mendukung para kontestan lain untuk keberlanjutan Jabar lebih baik.
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaprekraf), Sandiaga Uno berkunjung ke salah satu Kawasan Koordinatif Badan Pelaksana Otorita Borobudur yaitu Kabupaten Wonosobo.
PKB mengaku ada usulan dari kader agar mengusung politikus PPP Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal calon gubernur (cagub) pada Pilgub Jawa Barat 2024.
Desa Wisata Wanurejo berhasil masuk dalam 50 besar Desa Wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, bersaing dengan ribuan desa lainnya di Indonesia.
Tayang dua hari di BIFAN, yakni 6 dan 10 Juli, pada dua pemutaran itu tiket film yang dibintangi Devano Danendra dan Keisya Levronka itu laris manis.
Festival Film Alternativa bertujuan memberikan penghargaan atas dampak sosial dari film-film industri yang sedang berkembang, di Indonesia acara ini akan digelar pada akhir November 2024.
Penikmat film dan pelajar di Indonesia dapat mengasah energi kreatif mereka dengan mengikuti masterclass yang diadakan dengan pakar dari Australia.
Pada MdF tahun ini, tentu lebih spesial karena lima produser Indonesia terseleksi masuk dalam Producers under the Spotlight di program Producers Network.
Digarap selama lima tahun, Oma diproyeksikan rampung pada awal 2025, jika memang bertemu dengan kolaborator baru untuk mewujudkan film tersebut.
Project Market menjadi salah satu fokus program yang didesain sebagai platform penghubung antara bakat-bakat baru di bidang perfilman dengan para profesional industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved