Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia tahun ini akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2023.
Adapun, saat ini terdapat 51% wilayah Indonesia yang telah memasuki musim kemarau. Wilayah itu meiputi Aceh bagian timur, Sumatra Utara bagian timur dan barat, Riau bagian timur, Bengkulu bagian selatan, Lampung bagian selatan, banen, DKI Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Jawa tengahm sebagian besar Jawa Timur, sebagian besar Bali, NTB, NTT, Sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebgaian Kelupauan Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Prakirawan BMKG Mariln Denata menyatakan, meskipun saat ini sebagain bersar wilayah Indonesia berada pada musim kemarau, dinamika atmosfer harian menunjukkan kondisi yang labil sehigga mengakibatkan potensi pertumbuhan awan hujan menjadi signifikan di beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga: Hadapi Kemarau, Cianjur Kejar Perbaikan Jaringan Irigasi Rusak
"Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya ucurah hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir antara lain aktifnya fenomena madden julian oscillation (MJO) di wilayah Indonesia. Aktifnya MJO di Indonesia bekrontribsi pada peningkatan pertumbhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia," kata Marlin, Sabtu (24/6).
Faktor kedua yaitu aktifnya gelombang ekuator seperti gelombang rossby ekuatorial dan gelombang calvin. Sama seperti MJO, ketika kedua gelombang itu aktif, maka dapat berkontribusi meningkatkan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga: El Nino, Indonesia Harus Waspada Ancaman Cuaca Panas dan Kemarau Panjang
"Fenomena gelombang Rossby Ekuatorial bergerak dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia dengan melewati wilayah Indonesia. Sebaliknya, gelombang Calvin bergerak dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik melewati wilayah Indonesia," beber dia.
Faktor ketiga yaitu terbentuknya pola-pola pusaran angin, daerah belokan maupun daerah petemuan dan perlambatan percepatan angin atau konvergensi sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Dengan kompleks dan beragamnya faktor pembentuk cuaca di wilayah Indonesia, perubahan cuaca dapat terjadi begitu cepat. Meskipun sepekan terakhir curah hujan masih cukup tinggi, namun masyarakt harus waspada terhadap potensi kekeringan dan karhutla akibat fenomena el nino yang diikuti oleh fenomena IOD positif pada musim kemarau tahun ini
"Dengan kompleks dan beragamnya faktor pembentuk cuaca di wilayah Indonesia, perubahan cuaca dapat terjadi begitu cepat. Meskipun sepekan terakhir curah hujan masih cukup tinggi, namun masyarakt harus waspada terhadap potensi kekeringan dan karhutla akibat fenomena El Nino yang diikuti oleh fenomena IOD positif pada musim kemarau tahun ini," pungkasnya. (Ata)
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
GELOMBANG panas yang tak henti-hentinya melanda India utara telah menewaskan sedikitnya 52 orang di New Delhi. Times of India melaporkan hal itu pada Kamis, 20 Juni 2024.
Burung-burung berjatuhan dari langit karena panas yang ekstrim dan rumah sakit melaporkan masuknya pasien yang terkena dampak panas karena suhu siang dan malam mencapai puncaknya
Gelombang panas ekstrem di India menewaskan setidaknya 77 orang dalam 10 hari terakhir, termasuk puluhan petugas pemilu, saat pemungutan suara berakhir.
Guru Besar Geofisika Universitas Brawijaya, Adi Susilo, menyatakan Indonesia mengalami fenomena panas ekstrem akibat minimnya pertumbuhan awan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved