Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
STARTUP energi terbarukan yang mempelopori metode Rp0 dalam pembiayaan PLTS Atap, Xurya dipercaya oleh PT Serena Indopangan Industri (Serena).
Serena bersama dengan Xurya mengadakan acara peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS Atap) di pabrik Serena yang berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Rabu (21/06).
Acara ini turut dihadiri perwakilan Kementerian ESDM, Kataline Darmono, Managing Director Khong Guan Indonesia Group Factory, serta Eka Himawan, Managing Director Xurya Daya Indonesia.
Baca juga: Program Dedieselisasi PLN Butuh Rp10,5 Triliun untuk Bangun PLTS
Hingga November 2022, Kementerian ESDM mencatat input kapasitas pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) yang terpasang bertambah sebesar 995 megawatt (MW).
Capaian tersebut diproyeksikan akan terus meningkat, mengingat pemerintah juga berkomitmen untuk menambah kapasitas terpasang hingga 368 MW pada 2023, yang mana untuk PLTS sendiri sebanyak 161 MW.
Acara peresmian PLTS Atap ini merupakan salah satu komitmen perusahaan dalam mengurangi jejak karbon dan berkontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan.
Baca juga: Yayasan SUN Kembangkan Kompetensi Kewirausahaan Energi Surya Siswa SMK
Kataline Darmono, Managing Director Khong Guan Indonesia Group Factory menyampaikan, “Sebagai perusahaan yang memiliki misi untuk terus menghasilkan produk dengan standar internasional dan fasilitas produksi terdepan, kami terus melakukan inovasi untuk merealisasikan komitmen tersebut."
"Pemasangan PLTS Atap ini tentunya merupakan salah satu upaya kami dalam menekan jejak karbon perusahaan secara efektif dan signifikan," kata Kataline dalam keterangan, Rabu (21/6).
Instalasi PLTS Atap di Dua Pabrik
"Kami mempercayai Xurya untuk melakukan instalasi PLTS Atap di dua pabrik kami mengingat Xurya memiliki tim yang berpengalaman, pelayanan yang sangat baik, juga alternatif penawaran yang menarik," jelasnya.
"Kami harap dengan adanya PLTS Atap ini, perusahaan dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan operasional bisnis dapat menjadi lebih efisien,” ujar Kataline.
Baca juga: Legislator Minta Komitmen Pemerintah Rampungkan RUU EBET
PLTS Atap Xurya yang terpasang di Serena dapat menghasilkan energi sebanyak 1,1 juta kWh setiap tahunnya atau setara dengan penekanan gas emisi karbon sebesar sembilan ratus delapan puluh ribu kilogram per tahun.
Sebagai salah satu perusahaan terbesar yang bergerak di industri PLTS Atap untuk sektor industri dan komersial, Xurya memastikan PLTS Atap yang terpasang di pabrik Serena memiliki kualitas yang baik.
Selain itu, Xurya juga memastikan Serena mendapatkan fasilitas operations & maintenance (O&M) secara rutin untuk memastikan performa dan kualitas PLTS Atap terjaga.
Eka Himawan, Managing Director Xurya mengatakan, “Pemanfaatan EBT, terutama PLTS Atap, untuk sektor industri dan komersial sudah menjadi sebuah tren saat ini. Hal tersebut dikarenakan manfaat yang dirasakan para client tidak hanya mengenai kelestarian lingkungan saja, namun juga efisiensi bisnis dan reputasi perusahaan."
"Langkah Serena untuk mulai menggunakan PLTS Atap merupakan hal yang patut untuk diapresiasi," ujarnya.
Baca juga: Gandeng SUN Terra, ITSB Canangkan Kampus Hijau dan Terapkan PLTS
"Kami berharap PLTS Atap yang dipasang di Serena dapat membantu perusahaan dalam mencapai visinya sebagai produsen terbaik di industri makanan dan memberikan produk berkualitas. Xurya memastikan bahwa Serena akan mendapatkan pelayanan dan fasilitas dari tim kami,” jelas Eka.
Melalui penggunaan PLTS Atap ini, Serena juga berkontribusi terhadap penanaman 13,1 ribu pohon per tahun atau setara dengan upaya menekan gas emisi karbon yang berasal dari 750 rumah.
Hingga saat ini, Xurya telah memiliki lebih dari 100 proyek PLTS Atap yang tersebar di Medan, Palembang, Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Makassar. P
royek PLTS Atap Xurya diperkirakan mampu memproduksi lebih dari 130 juta kWh energi bersih dan membuat lebih dari 3.100 ketersediaan lapangan pekerjaan hijau. (RO/S-4)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meraih penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan pada Selasa (30/7).
KPK puji pengelolaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Desa Mata Redi, Sumba Tengah, NTT. Pemerintah setempat berhasil mengoperasikan aset itu dan memberikan manfaat bagi masyarakat
PT Idec Abadi Wood Industries bersama SUN Energy selaku perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara resmi mengoperasikan PLTS untuk mendukung kegiatan produksi.
PLN mengoperasikan PLTS Tanamalala dengan kapasitas 176 kWp yang terletak di Pulau Bembe, Desa Tanamalala, Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Kepualuan Selayar, Sulawesi Selatan.
Seluruh kebutuhan listrik untuk perayaan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur, dipasok dari fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
PLN NP dan Masdar kerja sama untuk ekspansi kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terapung Cirata yang terletak di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
PLN akan mengembangkan panel Surya di lahan, atap, maupun kolam milik SIG dengan kapasitas hingga 572 megaWatt peak (MWp).
FKS Group menginisiasi pemasangan panel surya dengan total kapasitas 10 megawatt sebagai sumber energi terbarukan
Berikut cara untuk mewujudkan rumah ramah lingkungan
Program ekopesantren antara lain penanaman pohon, sosialisasi lingkungan hidup, pemasangan solar panel, untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan Islam dan budaya sadar lingkungan.
Masyarakat Desa Pambotanjara, Kecamatan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT biasanya harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu untuk 5.000 liter air.
Setelah sukses di 2023 kemarin, GEM Indonesia kembali menghadirkan Solartech Indonesia, Smart Home+IoT, dan INALIGHT dengan menghadirkan perusahaan-perusahaan terkemuka global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved