Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BERDASARKAN pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Terdapat peluang lebih dari 80% El Nino akan mulai terjadi pada Juni 2023. El Nino akan berdampak pada berkurangnya curah hujan.
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Supari menyatakan, dengan adanya El Nino, sejumlah daerah akan berpotensi mengalami curah hujan di bawah normal atau kurang dari 100 mm perbulan.
"Curah hujan Agustus, September, Oktober diprediksi akan berada pada kategori bawah normal, terutama wilayah Sumatra, Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan dan sebagian Sulawesi. Sebagian daerah bahkan mengalami hujan kategori sangat rendah, yakni kurang dari 20 mm perbulan," kata Supari, Selasa (20/6).
Baca juga: Ombudsman Khawatirkan Adanya Penurunan Kualitas Layanan Publik Akibat El Nino
Untuk itu, ia mengingatkan agar daerah-daerah yang berpotensi mengalami curah hujan kategori rendah yang dapat memicu kekeringan serta berbagai dampak lainnya untuk melakukan antisipasi.
"Di antaranya meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan kendala operasional waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau," kata dia.
Baca juga: Ancaman Kekeringan di Musim Kemarau, Perlu Pemanfaatan Sumber Air yang Efektif
Selain itu, daerah juga perlu melakukan langkah persiapan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan berkaitan dengan curah hujan kategori rendah pada musim kemarau 2023 dan melakukan penghematan penggunaan air.
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan KLHK menyatakan, berkaca dari kejadian El Nino yang lalu, ada sejumlah dampak yang ditimbulkan. Di antaranya munculnya konflik sosial, outbreak penyakit, penurunan produksi pertanian, rusaknya batu karang hingga mencairnya es di Antartika.
Di Indonesia sendiri, beberapa kerugian yang disebabkan El Nino yang terjadi pada 2015 di antaranya mengakibatkan kekeringan tanaman padi seluas 597 hektare, adanya penurunan 40% dari 68 miliar kubik air yang tertampung di bendungan hingga kerugian bencana hidrometeorologi mencapai Rp22,8 triliun.
Karenanya, berbagai pihak perlu bersinergi untuk mengantisipasi dampak El Nino yang tidak hanya menghantam lingkungan, tapi juga sosial ekonomi. Dalam ranah KLHK, Dyah menyatakan pihaknya telah melakukan serangkaian antisipasi karhutla
"Antisipasi karhutla dilakukan dengan mengaktifkan status siaga di provinsi rawan karhutla, sistem pemantauan karhutla, analisis iklim dan monitoring hotspot dengan tambahan analisis wilayah," beber dia.
Selain itu, dilakukan juga upaya pencegahan karhutla salahs atunya dengan TMC dan program perhutanan sosial.
"Sejalan dengan itu pencegahan karhutla dilakukan melalui penguatan ekonomi masyarakat di tingkat tapak, sinergi dalam pengendalian karhutla serta manajemen gambut," pungkas dia. (Ata/Z-7)
Diharapkan WWF ke-10 tidak hanya sukses dalam penyelenggaraannya tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi pengelolaan sumber daya air di Bali dan dunia.
Pompanisasi yang dilakukan Desa Sungai Apung, Kecamatan Kualuh Hilir, Labuhanbatu Utara memiliki luas hamparan 34 ha dan semuanya terairi walau belum maksimal.
Salah satu daerah tangkapan air di Kabupaten Cianjur berada di wilayah utara. Lokasinya berada di sekitar kawasan Gunung Gede Pangrango.
Diharapkan para petani dapat kembali optimal dalam melakukan penanaman dan panen yang biasanya hanya 2 kali setahun dapat meningkat menjadi tiga kali dengan hasil maksimal.
Program Pamsimas dan Sanimas telah dijalankan pemerintah dan terbukti mampu membuka akses air bersih khususnya di desa-desa.
Estuari Temburun ini sebagai air baku untuk pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) yang dilakukan oleh BP2W. Guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Pulau Siantan (Tarempa).
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved