Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBERIAN Makanan Tambahan (PMT) menjadi salah satu jurus andalan pemerintah dalam mencegah wasting (berat badan anak di bawah standar/kurus) dan stunting (kurus dan pendek). Apa saja jenis makanan tambahan yang bisa diberikan?
"Makanan tambahan diusahakan lokal," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Launching Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (17/5).
Menkes menyampaikan, jangan hanya nasi atau karbohidrat saja yang diberikan pada anak. "Yang utama adalah protein hewani," sergah Menkes.
Baca juga : Anak kian Kurus Akibat Gizi tak Terurus
Karena seberapa banyak pun diberi makanan jika hanya nasi saja berat badannya tetap turun maka harus diberikan protein hewani. "Protein hewani bisa berupa telur, ikan, daging ayam, atau daging sapi," jelasnya.
Jika anak dengan berat badan tidak naik dilakukan intervensi maka hanya membutuhkan waktu 2-4 minggu maka berat badannya kembali naik jika diberi protein hewani terus menerus.
Baca juga : Ini Delapan Zat Gizi yang Harus Dipenuhi Ibu Hamil
Budi menjelaskan sebelum masuk ke kondisi stunting, anak akan mengalami wasting sehingga harus dicegah dan diselesaikan sebelum masuk ke kondisi stunting. Jika tidak diintervensi maka anak sudah masuk ke kondisi wasting dan bisa masuk ke kondisi stunting.
"Tiga tahap pertama seperti berat badan anak tidak naik, berat badan turun, maupun gizi kurang itu anak harus cepat dibawa ke puskesmas harus ketemu dokter dan harus dikasih intervensi," katanya lagi.
Selain itu menurut Budi, penanganan stunting harus dilakukan juga pada saat masa kehamilan karena determinan paling besarnya terjadi sebelum anak lahir.
Dengan begitu, sahut Budi, jangan sampai ibu mengalami kekurangan gizi, karena bisa menyebabkan kekurangan gizi juga pada anak atau yang disebut Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBBLR) sehingga bisa sebabkan stunting.
"Intervensi ibu yang bisa dilakukan seperti pengukuran lengan jika lengan ibu tidak kunjung gemuk maka perlu ditambah makanan dan berat badannya naik. Jika ukuran lengannya di atas 23,5 cm itu harusnya bisa mengurangi stunting di hulu," tuturnya.
Budi menyebutkan Presiden ingin sekali angka stunting turun sehingga kapasitas manusia lebih baik sehingga pada saat bonus demografi terjadi sehingga produktivitas tinggi dan GDP tinggi dan masuk G7 countries karena Produk Domestik Bruto sudah bisa mencapai U$2 triliun.
STUNTING atau anak bertubuh pendek bukan satu-satunya masalah gizi yang dihadapi Indonesia. Hal itu terlihat dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dipaparkan Kementerian Kesehatan pada 27 Januari 2023.
SSGI yang menjadi tolok ukur kondisi gizi anak itu menyebut, telah terjadi peningkatan angka prevalensi anak-anak wasting (berat berdasarkan tinggi badan di bawah normal/kurus) dan underweight (berat badan kurang), sedangkan angka prevalensi anak stunting dan overweight (kelebihan berat badan) turun.
Berdasarkan catatan tren status gizi balita hasil dari SSGI 2022, angka wasting naik 0,6% menjadi 7,7% dan underweight naik 0,1% menjadi 17,1%. "Meski angkanya naik tidak sampai 1%, hal ini perlu menjadi perhatian bersama," kata Deputi Bidang Lalitbang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Muhammad Rizal Martua Damanik, saat merespons hasil survei.
Lewat hasil SSGI 2022 ini, Rizal mengatakan, kita semestinya sadar bahwa masalah gizi anak harus menjadi perhatian serius. (Z-4)
Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Mahasiswa IPB membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka. Ini upaya pencegahan stunting di Kabupaten Brebes.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Pada dasarnya setiap daerah tidak memiliki masalah gizi yang sama. Mayoritas yang muncul adalah soal pola asuh.
Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan untuk turut mendukung program penurunan angka stunting yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.
Penanganan anak yang sudah terlanjur stunting harus menggunakan food-based approach dengan bantuan makanan bergizi terus-menerus minimal 90 hari.
UPAYA penurunan angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus dilakukan pemerintah setempat.
Pemerintah menargetkan angka stunting tahun ini harus turun di angka 14%.
Di tengah isu kelangkaan beras, Lions Club Indonesia membagikan 1.000 paket nasi kotak di beberapa wilayah kaum marginal Ibu Kota Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved