Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BEBERAPA orang biasanya menulis insya Allah atau masya Allah. Namun baru-baru ini sebagian yang lain menggunakan penulisan insha Allah atau masha Allah. Lantas mana yang benar?
Kedua bentuk penulisan itu, baik yang menggunakan sya maupun sha, boleh saja dilakukan. Kok bisa? Ya itu karena kedua kata berasal dari bahasa Arab sehingga yang menjadi patokan yaitu pengucapan atau pelafalan sesuai kaidahnya, bukan penulisan. Mari kita bahas satu per satu.
Arab: إِنْ شَاءَ ٱللَّٰهُ
Latin: Insya Allah.
Arti: Jika Allah menghendaki.
Baca juga: Minal 'Aidin wal Faizin: Arti, Penulisan, Pengucapan yang Benar
Biasanya kata insya Allah diucapkan saat kita berjanji kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Frasa ini menunjukkan bahwa kita tidak tahu tentang kepastian masa depan sehingga menyerahkannya kepada Allah yang Maha Kuasa.
Arab: مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ
Latin: Masya Allah.
Arti: Yang dikehendaki Allah.
Baca juga: Arti Taqabbalallahu Minna wa Minkum dan Cara Menjawab
Penggunaan kata masya Allah biasanya diungkapkan seorang muslim untuk menunjukkan kekaguman terhadap seseorang, sesuatu, atau kejadian. Kekaguman itu berakhir pada kesadaran bahwa semua merupakan ciptaan dan kehendak Allah.
Kita lihat perbedaan penulisan insya Allah dengan insha Allah atau masya Allah dengan masha Allah hanya terletak pada kata sy dan sh sebagai penulisan huruf ش. Sejatinya Indonesia menggunakan penulisan sy untuk transliterasi huruf ش atau ditulis syin yang merupakan huruf ke-13 dalam urutan abjad Arab.
Baca juga: Kisah Abdullah bin Jakfar Kagumi Budak Beri Makan Anjing Kelaparan
Transliterasi huruf ش menjadi shin (sh) biasanya dipakai di luar negeri seperti Inggris dan Amerika Serikat. Jadi di sana, mereka biasanya menulis insha Allah dan masha Allah.
Karena itu, tidak masalah jika mau menggunakan penulisan insya Allah atau insha Allah dan masya Allah atau masha Allah. Yang jadi masalah yaitu jika pengucapannya tidak benar sesuai kaidah bahasa Arab.
Baca juga: Idgham Bilaghunnah, Bagaimana Cara Membacanya?
Kunci masalah pengucapan insya Allah atau insha Allah dan masya Allah atau masha Allah ada pada pengucapan huruf ش. Artinya, jika pengucapan huruf ش salah berarti salah dalam mengucapkan insya Allah/insha Allah atau masya Allah/masha Allah. Jika pengucapan huruf ش benar berarti benar mengucapkan insya Allah/insha Allah atau masya Allah/masha Allah.
Makhraj atau tempat keluar huruf ش terletak pada bagian tengah lidah dan bagian tengah langit-langit mulut paling atas. Cara pengucapannya ialah suara angin menyebar dengan kuat (sya) sebagaimana dilansir dari www.hariaspriyono.com.
Baca juga: Tulisan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dalam Arab dan Latin yang Benar
Berikut sifat-sifat huruf ش.
a. Dibaca samar (hams).
b. Lunak (rakhwah).
c. Merendah (istifal).
d. Terbuka (infitah).
e. Menyebar (tafasysyi).
Baca juga: Tulisan Innalillahiwainnailaihirojiun dalam Bahasa Arab yang Benar
Jadi, itu ya pokok permasalahan dari penulisan insya Allah/insha Allah atau masya Allah/masha Allah. Intinya, mau menulis insya Allah, insyaallah, insha Allah, in sya Allah, in sha Allah, insya-Allah, insha-Allah, atau apa pun tidak masalah. Begitu pun dengan kata masya Allah.
Kenapa? Kita sudah tahu kan jawabannya sekarang. Bukan soal penulisan insya Allah atau masya Allah tetapi yang terpenting yaitu pengucapan atau pelafalan huruf ش atau syin/shin harus benar dan tepat sehingga tidak mengubah arti. (Z-2)
ISLAM berkemajuan dalam tulisan ini mengacu pada Risalah Islam Berkemajuan (RIB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang disahkan dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta.
Jika salah satu di antara keduanya belum beragama Islam, pasangan tersebut haruslah bersedia masuk ke dalam agama Islam untuk menyempurnakan pernikahan yang dilangsungkan.
Hasil penelitian dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menemukan bahwa hubungan seksual yang baik ialah setiap empat malam sekali.
Baznas dan Poroz tidak hanya berkolaborasi dalam program Z-Auto, dan program lainnya saja, tetapi juga melakukan sertifikasi terhadap amil-amil zakat yang ada di bawah naungan Poroz.
Asmaul husna atau nama-nama terindah Allah yang akan dibahas kali ini yaitu Al-Muhshi (الْمُحْصِيُّ). Tahukah kamu makna Al-Muhshi sebagai salah satu asmaul husna dari Allah?
Imam Tirmizi meriwayatkan banyak hadis tentang fisik Nabi Muhammad SAW. Salah satunya tentang khatamun nubuwah atau cap/tanda kenabian pada diri beliau.
Ada yang bertanya jika seseorang menikah lebih dari sekali lalu masuk surga nanti ia akan bersama pasangan yang mana? Ini jawaban dari Ning Imaz Fatimatuz Zahro.
Dilihat dari asal mula kata, tawakal berasal dari bahasa Arab tawakkul yang berarti berserah atau bersabar.
Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab yang berarti sama dengan berusaha.
Istilah zabur berasal dari kata Ibrani, zimra, bermaksud lagu atau musik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved